Lihat ke Halaman Asli

Dampak Buruk Pola Asuh Permisif pada Anak

Diperbarui: 18 Oktober 2018   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pola asuh permisif bersifat children centered maksudnya adalah segala sesuatu aturan dan ketetapan berada penuh ditangan anak (Helmawati,2016). Pola pengasuhan ini kebalikan dari pola asuh otoriter kalau pola asuh otoriter anak harus mengikuti kemauan orang tua. Kalau pola asuh permisif orang tua yang harus mengikuti kemauan anaknya.

Jadi anak dengan pola asuh permisif ini cenderung menjadi bertindak semena-mena kepada orang tuanya karena dia bebas melakukan apapun yang ia mau.

Untuk mengetahui ciri-ciri tentang pola asuh permisif bacalah dibawah ini:

1. Fokus pada keinginan anak

Pola asuh ini lahir karena rasa kasih sayang yang berlebihan untuk anak. Jadi orang tua akan selalu mengabulkan permintaan anak. Demi melihat anaknya senang.

2. Anak adalah raja

Pola asuh ini orang tua akan menganggap anak sebagai raja yang harus melayani padahal dia bisa melakukan sendiri tanpa harus dibantu.

3. Tidak adanya aturan

Anak diberi kebebasan sesuka hatinya. Karena orang tua tidak memberi peraturan kepada anaknya. Jadi kalau anak diberi peraturan bisa  jadi anak malah ngamuk. Oleh karena itu orang tua tidak bisa menolak keinginan anak. Akhirnya seluruh keinginan amak harus terpenuhi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline