Lihat ke Halaman Asli

Ayo Cegah! Jangan Sampai Budaya Asing Memengaruhi Moralmu!

Diperbarui: 18 Maret 2020   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi terakota.id

Hallo Puberss!

Masa remaja adalah masa di mana semua hal baru tentang pendewasaan diri itu dimulai. Kalian pasti juga merasa bahwa saat ini mulai menyukai lawan jenis, bahkan berkeinginan untuk mengikuti tren masa kini yang sedang booming bukan? Namun, terkadang hal yang ditiru bisa saja kurang tepat karena bertentangan dengan aturan, adat istiadat, dan agama yang akan menimbulkan moral yang buruk bagi generasi muda di Indonesia.

Seperti yang kalian ketahui, generasi muda sekarang lebih bangga dengan budaya asing ketimbang budayanya sendiri. Contohnya saja yang sedang tren saat ini seperti kebudayaan Korea yang memang sedang booming di Indonesia, mulai dari cara berpakaian, berdandan, bahkan cara berbicara banyak remaja yang cenderung mengikuti budaya asing.

Akan tetapi kalian sebagai generasi muda juga perlu mengetahui apa saja solusi untuk mengatasi masalah ini. Dan kali ini Putih Abu Cikarang akan memberi beberapa solusi yang dilansir dari www.academia.edu untuk mencegah hal buruk terjadi terhadap moral generasi muda saat ini:

1. Bersikap kritis dan hati-hati (aware) terhadap budaya asing.
2. Meningkatkan pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan keimanan dan ketakwaan.
3. Menumbuhkan rasa cinta terhadap negara yang dilandasi nasionalisme yang kuat.
4. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.
5. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.
6. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya.
7. Selektif terhadap pengaruh globalisasi dibidang politik, ideologi, ekonomi, sosial dan budaya bangsa.

Oleh karena itu, mari bersama-sama memberikan kontribusi lebih kepada budaya sendiri agar pada masa yang akan datang masih dapat menemui budaya-budaya yang dimiliki tanpa mengubah kebudayaan yang terdahulu, sehingga tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

Penulis 1 : Fidelia Khaerunisa S

Penulis 2 : Desy Pigi Pratiwi

Editor : Desta Patricia H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline