Lihat ke Halaman Asli

shainaaney

International Relations Student

Pemberdayaan Perempuan Desa Kebonagung Melalui Inovasi Produk Berbasis SDA Lokal oleh Sekolah Srikandi

Diperbarui: 1 September 2024   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Graha, Desa Kebonagung. Tim PPK Ormawa Bersama Bu Vivi, Owner OliviaRu sekaligus Instruktur Pelatihan Ke-5 Sekolah Srikandi  (dokpri)

Minggu, 25 Agustus 2024 - Desa Kebonagung menjadi saksi pencapaian target dalam program pemberdayaan perempuan yang dikenal dengan nama Sekolah Srikandi, yaitu peningkatan produktivitas ekonomi Desa Kebonagung. Program ini diinisiasi oleh Tim PPK Ormawa BEM FISIPOL UMY dan telah mengupayakan untuk mengambil langkah besar dalam usaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan di desa melalui inovasi produk yang berbasis pada sumber daya alam (SDA) lokal.

Dalam pelatihan terbaru yang diselenggarakan oleh Sekolah Srikandi, para peserta diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi potensi alam sekitar di Desa Kebonagung dan mengubahnya menjadi produk-produk bernilai yang dapat bersaing dengan market lokal. Tujuan dari pelatihan ini tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan para peserta, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka dalam menciptakan produk-produk yang dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan. Program ini memberikan harapan baru bagi perempuan di Desa Kebonagung untuk berperan lebih aktif dalam perekonomian desa mereka.

Salah satu mitra kunci dalam pelatihan ini adalah OliviaRu Baking Studio, sebuah studio kuliner yang memiliki reputasi dalam pengembangan produk berbasis bahan lokal. Tim PPK Ormawa BEM FISIPOL UMY berhasil menjalin koordinasi dengan OliviaRu Baking Studio dengan merealisasikan program pelatihan yang akan dibimbing oleh Mba Vivi, selaku owner dari OliviaRu Baking Studio.

Pelatihan ini dirancang dengan format talkshow interaktif yang memungkinkan peserta untuk berpartisipasi aktif. Dalam sesi ini, peserta tidak hanya diajarkan mengenai teknik pembuatan produk, tetapi juga diberikan wawasan tentang bagaimana mengelola kelompok kerja secara efektif. Pendekatan ini diharapkan dapat membantu peserta dalam memaksimalkan pembelajaran mereka dan menerapkannya secara praktis di lapangan.

Selain itu, Tim PPK Ormawa BEM FISIPOL UMY dan OliviaRu Baking Studio telah memutuskan untuk menggunakan jenis pisang dan kelapa tertentu sebagai bahan utama dalam pelatihan ini. Pemilihan bahan-bahan ini didasarkan pada ketersediaan lokal dan potensi pasar, sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai ekonomis yang tinggi tetapi juga memperkuat identitas lokal desa.

Selama pelatihan, Mba Vivi mendemonstrasikan proses pembuatan produk berbasis pisang dan kelapa yang telah diinovasikan. Setelah demonstrasi, peserta, yang terdiri dari ibu-ibu Sekolah Srikandi, dibagi menjadi lima kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh seorang fasilitator yang membantu dan memandu proses pembuatan produk tersebut. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap peserta dapat mengikuti proses dengan baik dan mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai teknik-teknik yang diajarkan.

Ibu-Ibu Peserta Sekolah Srikandi Melakukan Kerjasama Tim Dalam Pembuatan Kue Pie Susu & Donat Pisang  (dokpri)

Pemilihan bahan-bahan seperti pisang dan kelapa didasarkan pada ketersediaan lokal dan potensi pasar, sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai ekonomis tinggi tetapi juga memperkuat identitas lokal desa. Pelatihan ini direncanakan berlangsung pada pagi hari dengan estimasi waktu 4 hingga 5 jam. Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat mengembangkan keterampilan baru yang akan membantu mereka meningkatkan taraf hidup serta berkontribusi lebih signifikan dalam perekonomian desa.

Pelatihan ini menandai komitmen kuat Sekolah Srikandi yang diinisiasi oleh Tim PPK Ormawa BEM FISIPOL UMY dalam memberdayakan perempuan desa melalui inovasi produk berbasis SDA lokal. Dengan dukungan dari mitra seperti OliviaRu Baking Studio, program ini tidak hanya membuka peluang ekonomi baru bagi perempuan di Desa Kebonagung, tetapi juga memperkuat identitas lokal melalui produk-produk bernilai tinggi. Pada tahap berikutnya, Sekolah Srikandi akan terus berupaya menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, memfasilitasi perempuan untuk menjadi pelaku ekonomi yang mandiri dan berdaya, serta membangun masa depan yang lebih baik bagi komunitas dan berkontribusi dalam menggerakan progresifitas ekonomi di Desa Kebonagung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline