Beberapa waktu lalu kita dikejutkan oleh kabar duka dari dua selebriti yang memiliki banyak penggemar, yaitu almarhum Glenn Fredly dan Didi Kempot. Kesedihan yang dirasa oleh keluarga dan sahabat mereka juga dirasakan oleh masyarakat luas. Bahkan dukacita mereka sempat menjadi trending topik di twitter. Ucapan dukacita pun datang dari berbagai pejabat publik dan presiden RI. Rasanya tidak percaya kalau kita kehilangan mereka.
Tidak semua orang yang pergi meninggalkan dunia ini akan ditangisi seperti kepergian mereka. Hanya sebagian orang saja. Biasanya, mereka yang semasa hidupnya memberikan dampak besar dan saat kepergiannya meninggalkan legacy baik bagi orang banyak.
Anda tentu ingat bagaimana kepergian Glenn Fredly (alm) mengoyak emosi para penggemarnya. Lagu-lagunya kembali dinyanyikan dan di-posting di berbagai media sosial untuk mengenang kembali bagaimana almarhum membangun karir bermusik, aktif memperjuangkan eksistensi musik tanah air. Bahkan, almarhum pun pernah mendonasikan pendapatan dari konser untuk kegiatan kemanusiaan. Hingga pada akhir hayatnya, tetap konsisten menunjukkan sosoknya sebagai pribadi yang bersahaja.
Demikian juga dengan kepergian penyanyi legendaris Didi Kempot (alm), sang maestro campur sari. Kepergian untuk selama-lamanya membuat para penggemarnya begitu bersedih.
Perjalanan musiknya kembali dikenang karena sangat inspiratif. Bayangkan ia sabar dan tekun memulai dari bawah, yaitu menjadi pengamen jalanan hingga berhasil mengepakkan sayap karir bermusik ke luar negeri .
Ia juga mendapat julukan 'The God Father of Brokenheart' karena lagu-lagunya yang kental dengan nuansa patah hati. Sebelum kepergiannya, alm. Didi Kempot sukses menggelar konser daring dan mengumpulkan donasi yang dimintanya agar dibagikan adil dan tepat sasaran di tengah pandemi virus corona.
Betapa kebaikan begitu melekat pada sikap hidup mereka. Sikap rendah hati dan mau berbaur dengan penggemar serta pembawaan yang santai dan apa adanya membuat mereka mudah masuk ke semua golongan.
Dalam aksi panggung pun mereka kerap mengajak penggemar bernyanyi bersama hingga mereka merasa diperlakukan sebagai sahabat bukan penonton. Saat di panggung, mereka pun tidak sekadar menyanti tapi kerap memotivasi penggemarnya agar tidak mudah menyerah dan terus berkarya.
Banyak nilai-nilai hidup dari kisah hidup 2 almarhum yang bisa jadi cermin hidup kita. Mereka menjadi musisi terkenal bukan dengan cara instan, tetapi dengan tekad kuat dalam waktu yang cukup lama.
Popularitas mereka pun tidak sebatas karya musik saja, tetapi rasa kemanusiaan yang tinggi dalam diri telah mendorong mereka ikut berperan pada masalah-masalah sosial.
Tidak salah tentunya jika mereka memiliki banyak penggemar, diidolakan, dan membuat orang merasa kehilangan. Walau sosok mereka telah pergi selamanya, tetapi karya-karya yang memorable akan terus dinyanyikan. Karakter baik yang selalu mereka tunjukkan pun bisa menjadi teladan bahwa menjadi publik figur bukan berarti menjadi maha penting karena seorang dengan kekayaan melimpah, jabatan yang tinggi, dan ilmu yang mumpuni tidak menjadi apa-apa jika tinggi hati.