Lihat ke Halaman Asli

Persaingan di Dunia Kerja: Ketika Dia Ketahuan Membicarakanku

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1297819985587447619

Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana kita dapat mengekspresikan dan membuktikan kemampuan kerja kita. Tak jarang terkadang banyak terjadi persaingan antara sesama karyawan waluapun itu dalam lingkup satu kantor. Persaingan di tempat kerja adalah sesuatu yang sangat wajar, karena di sana kita tidak melakukan segala sesuatunya sendirian – ada orang-orang lain yang juga harus mengerjakan tugas yang sama dengan kita. Akan tetapi yang kita mampukah kita "bertarung" dengan cara yang sehat? Aku pikir sangat sedikit orang yang bisa seperti itu.... termasuk dilingkungan kerjaku.

Seperti biasa, bagian keuangan, bendahara atau apapun yang menyangkut tentang keuangan merupakan "lahan basah" dan daerah yang paling ekstrem dalam jabatan kantor/sebuah perusahaan. Kalau udah menyinggung ke masalah itu... waw... bisa-bisa sahabat yang dulunya deket lengket macam perangko bisa pecah seperti magnet kutub selatan dan selatan alias nggak bakalan mau bertegur sapa lagi,jangankan bertegur sapa, waktu berpapasan saja terkadang melengosss.... waw.... ekstrem banget. Dan hal ini aku rasakan selama ini.... Pada mulanya aku adalah bagian Front Office di kantorku, aku menikmati bekerja sebagai front office yang setiap hari bertemu dengan berbagai jenis dan karakter orang. Sejalan dengan itu, pada bulan juni ada proyek yang lumayan besar di kantor. Bagian Keuangan otomatis kelimpungan menyelesaikan laporan dalam waktu satu bulan dengan jumlah dana yang besar. Udah gitu dia jarang masuk kantor, otomatis direkturku mencak-mencak, ditelpon nggak bisa, disuruh buat laporan salah-salah nginput wedew..... payah bener (padahal pada waktu kuliah nilai accountingnya lebih tinggi daripada aku). Tiga bulan berjalan dia tetap tidak bisa membuat laporan keuangan yang baik dan selalu salah, padahal dalam ilmu akuntansi yang diperlukan adalah orang yang teliti, sabar dan telaten. Bukan orang yang cantik secara fisik... Banyak tuch akuntan yang dari segi wajah biasa-biasa aja... uda survey hehe... kan yang penting ilmunya. Boleh jadi kita bangga ketika kuliah nilai kita bagus, akan tetapi jangan bertepuk dada dulu donk... liat dulu kinerjamu kalau udah terjun kedunia kerja..... dijamin pasti keok kalau nggak menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah. karena dia nggak mungkin bisa diharapkan lagi akhirnya diangkatlah aku menjadi bag. keuangan menggantikan dia,hmmm... awalnya aku nggak mau karena merasa nggak enak hati dengan dia tetapi karena desakan dari direkturku akhirnya aku berusaha. Akhirnya pula perang dinginpun mulai antara aku dan dia, dulu ketika dia ke kantor selalu tersenyum melewati ruang kerjaku sekarang eman boooo.... boro2 senyum liat aja nggak.... gubraks.... Semalam aku pulang dari kantor, padahal tanggal 15 februari kantor sebenarnya libur. ketika aku mau mengganti pakaian kantor tiba - tiba aku mendengar suara beberapa orang sayup-sayup menyebut namaku rupanya si dia dan teman-temannya "seperti si inne, dia tuch anaknya kayak gitu udah manja,over acting dah gitu sok lagi"dan temen-temennya mengatakan "he em....  dah keliatan dari wajahnya.... " apalagi waktu acara bla...bla... de el el... wah bener2 nich orang udah akhwat berjilbab lebar eh masih sempatnya ngegosipin orang. Aku tersenyum hihihi.... rupanya dia nggak menyadari kalau aku udah ada disamping mereka.... akhirnya kuputuskan melewati tempat kongkow mereka dan" ehemmmm..." aku berdehem.... gubraksszzz.... mereka pada kaget.... hahaha.... rasain tu ketahuan membicarakanku... takutkan.... wkwkwk “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”. (al Hujuraat; 12) Solo, 16 februari 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline