Lihat ke Halaman Asli

Jangan Jadi Pemimpin Kalo Tidak Niat Membangun Kesejahteraan

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Target ekonomi indonesia jika dilihat tidak dipacu secara maksimal, ibarat dalam pekerjaan kita tidak bekerja secara penuh kita hanya bekerja setengah setengah jadi hasilnya tidak maksimal bagaimana jika yang bekerja setengah-setengah itu seorang pemimpin dinegara ini, jangan sampai membuat kesejahteraan rakyat yang setengah-setengah.

Sumber media indonesia =

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan sebesar 7 persen-7,7 persen pada 2014 terlalu kecil.

"Singapura saja menargetkan 13 persen, Thailand 8 persen, Filipina 7,5 persen. Jadi tidak mustahil Indonesia menetapkan lebih tinggi (dari target)," kata Kalla kepada wartawan di Gedung MPR/DPR Jakarta, Senin (16/8).

Dalam pidatonya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,7 persen pada tahun 2014 yang akan datang. Kalla, mengusulkan pemerintah menetapkan target lebih tinggi. "Mestinya bisa mendekati 10 atau setidaknya 9 (persen)," katanya.

Selain menetapkan target pertumbuhan ekonomi menjadi 7 persen-7,7 persen pada 2014, pemerintah menargetkan angka kemiskinan turun menjadi 8-10 persen. Presiden juga mengatakan pihaknya menargetkan untuk dapat membuka 10,7 juta lapangan kerja baru untuk mengurangi jumlah pengangguran dengan memberikan jaminan investor untuk kemudahan investasi. begitu juga yang diutarakan oleh anggota DPR bahwa pemerintah jangan hanya main-main saja tetapi harus membangun bangsa, kerja keras.

Target Ekonomi di Angka Aman, Pemerintah Dinilai Malas

Pemerintah yang pada tahun anggaran 2011 menargetkan pertumbuhan ekonomi di angka 6,3% dan suku bunga SBI 3 bulan 6,5% dinilai hanya bermain di angka aman. Bahkan kalangan anggota DPR kecewa dengan asumsi tersebut, dan menyatakan pemerintah malas.

"Pemerintah terlalu malas, sehingga targetnya terlalu rendah," kata anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Arif Budimanta seusai sidang Paripurna pidato Presiden terkait RUU APBN 2011 beserta nota keuangan di Gedung Nusantara Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Senin (16/8).

Ia mengatakan, pemerintah seharusnya berani mematok target pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Ia memprediksi, dengan kondisi yang ada sekarang, harusnya target di atas 6,5% bisa diraih. Tidak hanya itu, Arif menyebut target pemerintah ini sebagai pengulangan pada tahun ini.

"Katanya, dulu RAPBN 2010, pemerintah hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,8%. Nyatanya, baru dapat enam bulan, target sudah terlampui. Hingga Juni 2010, pertumbuhan ekonomi sudah mencapai 6,2%. Artinya, pemerintah enggan bekerja sungguh-sungguh," kata Arif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline