Yang suka nonton film di bioskop, jangan lupa ya, kalau tanggal 7 November nanti akan ada film baru yang judulnya Ati Raja. Film ini mengisahkan tentang Ho Eng Dji yang merupakan peranakan Tionghoa Bugis Makassar yang hidup di Sulawesi dan banyak berkarya di sana. Bahkan bukan itu sjaa, karyanya juga terkenal di Indonesisa, bahkan sampai ke Malaysia, dan Singapura. Wew keren banget kan1
Tak heran jika kisahnya difimkan. Apalagi lagu yang judulnya "Ati Raja" adalah salah satu tembang yang dikarang oleh Ho Eng Dji yang sampai sekarang masih bisa dinikmati oleh banyak kalangan. Bukan itu saja, kisah perjalanan hidup dari Ho Eng Dji juga menarik untuk ditelisik. Apalagi romansa cintanya dengan beberapa para gadis namun ia menikah dengan seoarnag janda beranak tiga.
Tidak apa-apa, karena itu lah yang membuat hidupnya kian berwarna. Makanya sineas Makassar membuat perajalanan hidup dari seorang peranakan Tionghoa Makassar ini untuk diangkat ke layar lebar. Dalam masa sulit perjuangan kemerdekaan Ho Eng Dji masih berkarya meskipun dalam barisan pengungsian. Di era tahun 30-40an tidak banyak musisi daerah yang berhasil merekam lagu-lagunya. Tapi HED punya piringan hitamnya mencapai 2000 keping hingga tahun 1939 dan beredar secara nasional bahkan sampai ke Malaysia dan Singapura.
Ancu Amar, selaku roduseryang juga ikut terlibat dalam produksi film tersebut mengatakan jika Ho Eng Dji, sosok yang meleburkan sekat-sekat etnik dalam masyarakat di Makassar. Menurutnya, tidak ada istilah orang Pribumi dan nonpribumi tapi masyarakat multi etnik lebur dalam satu yakni masyarakat Makassar.
Menarik juga paparan Ancu Amar yang ikut menulis skenarionya bahwa film Ati Raja adalah biopic Ho Eng Dji, ia peranakan Tionghoa Makassar yang lewat syair-syair lagunya "bicara" tentang pemaknaan hidup yang "lebih hidup". Maka dari itu, ini menarik banget buat ditonton. Makaya, jangan lupa 7 November di bioskop film Ati Raja.