Lihat ke Halaman Asli

Hujan yang Dinanti

Diperbarui: 13 November 2022   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah dua hari ini Kak Januar dan De Armed selalu menunggu di teras rumah setelah mereka pulang sekolah. Kak Januar dan De Armed menunggu paket yang telah mereka pesan. Setiap ada kurir mereka selalu bergegas menghampiri berharap ada paket yang dipesan. 

Mereka menunggu di teras rumah sambil bermain bersama teman-temannya. Begitu mereka lakukan hampir dua hari ini. 

"Paket... Paket... " Suara kurir memanggil dari teras rumah. 

Kak Januar dan De Armed berlomba membuka pintu. Mereka sudah menyiapkan uang dari dua hari kemarin. Karena mereka melakukan pesanan secara COD jadinya bayarnya setelah barang sampai. 

"Hore paket kita dah sampai bunda. " De Armed sorak bahagia mengabari Bunda Indah. 

"Alhamdulillah kalau sudah sampai paketnya. " Jawab Bunda Indah. 

Kak Januar dan De Armed langsung membuka paketnya dan langsung mencobanya. Mereka berganti bercermin untuk mencoba jas hujan yang mereka pesan. Memang minggu -minggu ini hujan selalu turun baik waktu pulang sekolah atau masuk sekolah. 

Kak Januar dan De Armed selalu mengeluh tatkala hujan turun. Apalagi jika akan berangkat mengaji atau sekolah. Karena mereka merasa takut basah dan lain-lain. 

"Bunda lihat cukup kan jas hujan kita! " Seru Kak Januar dan De Armed memamerkan jas hujannya. 

"Kapan ya hujan lagi, aku ingin segera memakai jas hujan ini? " Tanya De Armed pada Kak Januar dan Bunda Indah. 

"Ia.. De.. Kakak juga sudah tidak sabar menanti hujan biar cepat pakai jas hujan ini. " Kak Januar mengamini perkataan De Armed. 

Bunda Indah hanya tersenyum melihat kedua putranya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline