Lihat ke Halaman Asli

Tantangan Hari Ke-1 Draf Novel : Terima Kasih Guruku

Diperbarui: 3 Juli 2022   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Ruang 8 m x 8 m ini menjadi saksi perjuangan masa depan anak bangsa. Kisah perjuangan memahami materi yang diajarkan bapak ibu guru. Kebersamaan bersama teman - teman saat mengisi aktivitas di sekolah. Senda gurau bersama guru dan teman-teman. 

Pagi itu Bu Susanti telah ada di kelas sebelum murid-muridnya datang. Ia datang pertama sebelum murid-muridnya. Tampak di meja nya ada beberapa benda yang menarik para siswa. Bu Susanti adalah guru yang ramah, ceria, dan sabar menemani murid-muridnya belajar. 

"Assalamu'alaikum Bu guru! ", sapa Anisa siswa pertama yang pagi itu datang. 

" Wa'alaikum salam Anisa, apa kabar?", sapa Bu Susanti dengan ramah. 

Bu Susanti mengajar di kelas 5B, ia sudah 10 tahun mengabdi di sekolah ini. Sekolah di daerah sisi kota. Ia sederhana, bijaksana dan berwibawa. Sesama guru, ia menjadi panutan, baik guru muda maupun guru senior. Begitu pula komunikasi nya bersama orangtua dan masyarakat sangat baik. 

Pembelajaran hari itu, berjalan seperti biasa. Namun, tiba-tiba saat jam pulang sekolah. Tiba-tiba terdengar suara Dodi siswa berpostur bongsor itu menangis. Sontak seisi kelas menjadi kaget. 

................................................................... 

Bersambung




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline