Sejenak jalan-jalan melintas ke kebun buah-buahan di Ds. Cimayasari, Subang, Jabar. Kebun seluas 6 HA, ketinggian 110 DPL, kebun tadah hujan. Terlihat di tanami berbagai jenis pohon buah2an, seperti pohon jeruk Limau, Purut, Lemon, Pamelo, Siam Ponti, Madu, Rimau Gerga Lebong (RGL) dan pohon buah2an lainnya yang tumbuh subur.
Selayang pandang ke satu jenis jeruk yang baru saya kenal dan tanam serta mendapat perhatian khusus yakni pohon Jeruk RGL dan sepertinya di Jabar Jeruk RGL ini belum ada yang tanam dalam skala luas pun di pasaran tak pernah lihat penampakanya.
Pohon jeruk saya tanam tidak banyak hanya 100 phn yang kini berumur 4 tahun sudah mulai berbuah dan mulai masak, Alhamdulillah pengobat lelah letih.
Secara fisik pertumbuhannya cepat subur dibandingkan dengan Siam, terutama pangkal batang dan batang pokoknya cepat membesar pula terubusan cabang airnya perlu tidakkah pruning yang bertahap, jika tidak di pruning akan menghambat pertumbuhan pohon secara keseluruhan sebab nutrisi akan terserap ke cabang airnya.
Sedang perawatan lainnya seperti pemupukan dan pengendalian hama dan penyakitnya sama seperti merawat pohon jeruk siam. Pupuk saya pakai organik dan sintetik dosis aplikasi berdasar umur pertumbuhan sedang pengendalian hama dan penyakitnya dengan pestisida sintetik dengan dosis sesuai peruntukkanya, aman terkendali.
Pertumbuhan pohon jeruk RGL cukup pesat dahan ranting dan daun lebat dibanding jeruk siam dengan umur yang sama (4 tahun), namun masa pembuahan jeruk RGL lebih lambat selisih 6-8 bulan dibanding jeruk siam, buah baru terlihat mulai tua, masak (lihat foto) sedang Siam sudah panen.
Keterlambatannya entah faktor apa saya tidak tahu tersebab perlu penelitian secara ilmiah untuk mengetahuinya.
Buah jeruk setelah masak berwarna kuning, secara fisik berkulit keras bintik-bintik kaku di kupas keras, kulit 'ari'nya menempel buahnya cukup sulit di kupas, taste asam manis segar serta beraroma wangi khas dan unik.