Sejenak sinau nulis cerita proses waktu buah jeruk pada hilang, mula terjadinya saat pohon jeruk buah pertama mulai terlihat besar2, awal mulanya saya berpikiran si pengambil hanya sekedar kepengin / icip=icip dan yang diambil buah jeruk belum masak, tentu rasanya pun sangat asam.
Namun dalam perjalanan waktu terus terjadi dan meluas hampir seluruh pohon yang sedang berbuah terlihat berkurang dan berkurang hingga akhirnya meninggalkan sisa buah2an yang masih kecil dan ketika besar jelang masak, hilang lagi.
Tentu dalam proses waktu kehilangan itu saya mencoba intai dengan perkiraan waktunya saat rehat tengah dan sore hari namun tidak pernah sekalipun memergokinya, cek pagar utuh. Saat cek buah semakin berkurang dan berkurang semakin parah, menyisakan kemarahan.
Tiada jalan lain, saat buah tahap kedua mulai terlihat besar2 dan mulai pada hilang kembali, saya pasang CCTV dan pantau di tiap tengah dan sore hari selama satu Minggu, tidak terpantau orang masuk kebun, tapi dari pengamatan langsung tiap pohon masih ada buah yang hilang. Sungguh membuat saya penasaran lantas saya ambil SD cardnya, saya cek hasil rekaman selama 1 Minggu dan fokus rekaman siang hari, hasilnya tidak terlihat penampakan orang masuk kebun, sembari bertanya-tanya heran, 'Jangan2 malam hari tapi apa mungkin? Buah jeruk muda warnanya hijau tersamar hijau dedaunan kalau malam hari tidak begitu kelihatan'
Memasuki Minggu kedua, teramati masih saja ada buah yang hilang, lalu saya ambil lagi SDcardnya dan saya amati rekaman saat di malam, tengah dan dini hari.
DUAAR, tertangkap kamera para codot gerilyawan dengan jelas sedang beraksi dengan santainya dan tanpa dosa sedang rekaman lainnya tidak begitu jelas.
Mereka melakukan aksi waktunya di malam, tengah dan dini hari dan harinya acak, terpantau berdua, bertiga dan lima orang dan sepertinya saat keluar mereka memperbaiki pagar kembali, sebab setiap kontrol pagar utuh dan sempat menimbulkan tanya, lewat mana mereka masuk, terjawab sudah.
Dan tindakan mereka mencuri di tengah malam berujung tindakan hukum, mereka saya laporankan pada pihak berwajib dan berharap jadi efek jera bagi yang lainnya.
Bro jangan berpikiran mereka hanya mengambil sedikit, tidak untuk dijual, hanya buat konsumsi sendiri, ingat sedikit2 lama-lama buah ratusan pohon habis.