Lihat ke Halaman Asli

Singgih S

Buruh Tani Kebun di Desa Cimayasari, Subang.

Perlukah Pemangkasan Dahan Tanaman Buah?

Diperbarui: 29 Maret 2018   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jeruk Lemon sebelum dipangkas (bln Nov 2017) Dok. Pribadi

'Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jati tanaman’ Ingat cuplikan lirik lagu Kolam Susu Koes Plus, benar adanya.

Hampir dua tahun ini saya jadi tukang membenahi ribuan aneka pohon buah-buahan diberbagai tempat dan pemilik. 

Pohon buah yang dibenahi mulai umur 2 hingga 8 tahun umumnya terlalu subur / rimbun / rindang dikarenakan banyaknya dahan dan ranting yang tidak produktif tumbuh tumpang tindih (acak adut), tentu akan mempengaruhi tingkat produktifitasnya.


Tujuan kita budidaya pohon buah buahan tentu mengharapkan tingkat produktifitas tinggi dan berkualitas. 

Untuk itu salah satu tindakan perlu dilakukan pemangkasan dahan dan ranting yang tidak produktif dan saya sudah buktikan hasilnya.
Namun tindakan pemangkasan kadang kurang dipahami para pemilik / pengelolanya, nih ceritanya.....

"Bapak! Tanaman sedang diapakan" tegur seseorang dari balik punggung, membuat saya tersentak kaget. Seketika menoleh dan menghentikan aktifitas memangkas pohon jeruk.

"ini sedang saya kurangi dahan dan rantingnya supaya jangan terlalu rimbun" ujar saya

"Lho...ini tanaman rimbun kan bagus, sayang dahan dan rantingnya di buang Sayang kan' Ungkapnya

Demikian teguran yang saya terima lima bulan yang lalu ketika baru mulai membenahi tumbuh kembang aneka tanaman buah-buahan, di kebun seluas 1,5 HA milik RM. Joglo di desa Banteran Sumbang, Banyumas.

Kebun berisi puluhan aneka tanaman buah-buahan, seperti Durian umur 4 dan 8 tahun, Kelengkeng 4 tahun, Manggis 6 tahun, Jambu Kristal 4 tahun dan Jeruk Siem 5 tahun dan California 3 tahun

Menurut pemiliknya tanaman2 tersebut di atas sudah tiga tahun tidak terawat dengan benar dan meminta saya membenahinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline