Purwokerto, sebelum menyambung tulisan di sini. Saya akan ungkap terlebih dahulu jurus SS bergelut mengolah lahan budidaya cabe besar dan rawit, kala puncak musim hujan, kini masuk umur 85 hari setelah tanam (HST) di lokasi lahan di desa Karangtengah Baturaden.
Namun sebelumnya,saya akan kilas balik ke perjalanan sebelum mengolahlahan terlebih dahulu, sebab ada sesuatu yang menarik dan terlewat ditulisan terdahulu, jurus SS untuk mengetahui keasaman (pH) tanaha dantermasuk pula cara mengorek informasi terkait palwi dari paratetangga di sekeliling lahannya.
Padaumumnya untuk mengetahui keasaman tanah, biasanya memakai kertasLakmus atau pH tester, namun menurut jurus SS, pengecekan pHnya cukupmenggunakan tepung bakingsoda,caranya: Tanah di masukkan wadah di basahi lalu di aduk-aduk rata,setelah itu diberi satu sendok makan tepung soda lalu di aduk2 ratadan amati perubahannya? Bila terlihat berbusa berarti kandungantanahnya asam, cara mengatasinya nanti di saat pengolahannya ditaburkan kapur pertanian / dolomit, guna menetralkan pHnya.
Setelahitu, saya di ajak SS silaturahim dengan tetangga kanan kirinya, dalamobrolan SS mengorek kebiasaan menanam jenis palwi apa saja, termasukpula jenis hama dan penyakit apa saja yang biasa merusaknya. Untukjenis palwinya baca disini,untuk hama umumnya seperti: ulat daun, kutu putih dan oteng-oteng danpenyakitnya seperti: busuk daun, karat daun, bercak daun dan busukbatang. Dan bagaimana kebiasaan mereka mengatasinya, bila memakaiinsektisida / pestisida merk produknya apa. Info seperti itu bagi SS jadi catatan penting untuk diketahui guna mengantisipasinya, ingatkata bijak ‘Lebih baik mencegah daripada mengobati’
Palingdi takuti SS dan petani cabe pada umumnya bila buah cabenya kenapenyakit ‘pathek’ atau cacar buah, ciri-cirinya di buah cabeterlihat bercak2 hitam / semu coklat tua busuk basah2 kering danterjangkit ketika buahnya sedang lebat-lebatnya, lalu menular sangatcepat, bisa dalam tempo satu minggu lahan cabe satu hektar buahnyaewes2 bablas bosok ora payu dan hingga kini para pakar hingga mbahnyapakar pertanian belum ada yang bisa mengatasinya, hiks.
****
Kembali ke pembahasan budidaya cabe yakni Cabe besar dan rawit. Saya ungkapjurus SS buat buludan, kalkulasi aplikasi pupuk kandang, NPK, mulsa,bambu, pestisida dan persiapan pembibitannya hingga perawatantanamnya ala SS, yang sudah dipraktekan di lapangan.
JurusSS membuat buludan, sederhana: tentukan dasar ukuran buludan lebar110 cm x panjang buludan sesuaikan dengan panjang lahannya, sedangtingginya 50 – 70 Cm dan buat jarak antar buludan 50 cm berupakalenan / got.
Sedangjarak antar baris tanaman 50 cm bila masuk musim kemarau cukup 40 cm.SS ambil patokan di setiap satu meter persegi (m2) buludan berisi 6pohon. Dari dasar tersebut, SS menentukan pemberian pupuk kandangKambing dan Ayam kurang lebih: 20 kg/m2 ; dan kapur dolomit 10 gr/m2lalu lahan di semprot dengan probiotik, SS memakai Decoprima 100 grdi cairkan dalam 50 lt air, semprot merata lahannya. Setelah itu adukrata dan dibiarkan terbuka 3 hari.
Setelah tiga hari, tebar NPK kurang lebih 25 gr/m2 merata di atas bulu dan dan diaduk hingga tercampur rata, lantas tutup dengan mulsa hitam. Setelah selesai, buat lobang di samping kanan dan kiri mulsa dengan jarak antar tanaman 50 cm dengan bekas kaleng susu milk, kemudian diamkan 3-5 hari guna persiapan tanam.
Pada saat pembuatan bulu dan sedang berjalan, SS mulai menyiapkan bedeng pembibitan, dan menyiapkan plastik semai, bambu plengkung, plastik sungkup. Plastik semai diisi tanah halus dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Plastik semai setelah pada terisi ditata rapi di atas bedengan, siram dan didiamkan selama 3-5 hari. lalu masukkan biji cabenya, setelah selesai tutup rapat memakai kain hitam/koranbekas di atas plastik semai dan siram air biasa pakai tombor. Pekerjaan berikutnya plasang plengkung dan plastik sungkupnya, janganlupa di tali setiap ujungnya.
Setiap pagi dan sore SS selalu kontrol semaian, bila terlihat kering disiram penutupnya dan biasanya 4-5 hari nampak mulai berkecambah, bila sudah terlihat kecambah, tutupnya dibuka. Setelah itu lakukan perawatan rutin, bila ada yang tidak jadi langsung disulam, bila semaian terlihat kering, siram. Tentu, bila terlihat ada hama atau penyakit, segera semprot dengan insektisida/fungisida, pupuk daun dengan dosis rendah.