ARTIKEL KONSEPTUAL
PERAN FILSAFAT BAHASA DALAM PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI
Disusun Oleh :
Penulis Satu : Indri Nur Aini (12211221222)
Penulis Dua : Vera Sardila, M.Pd.
Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Filsafat memainkan peran penting dalam bahasa karena konsep ekspresif yang terkait dengan filsafat memerlukan penggunaan alat untuk mengungkapkannya: bahasa. Bahasa merupakan simbol yang mempunyai makna dan alat komunikasi manusia, ungkapan emosi manusia, dan ungkapan pikiran manusia dalam kehidupan sehari-hari. Terlepas dari apa yang mereka pelajari pada masa kanak-kanak, bayi di seluruh dunia mengalami pola perkembangan bahasa yang sama. Agar anak selalu tumbuh dengan percaya diri, kita perlu terus mengembangkan bahasa sejak dini, memberikan kesempatan alamiah sebanyak-banyaknya untuk perkembangan bahasa dan melalui motivasi. Perkembangan bahasa anak merupakan suatu pendekatan atau kegiatan yang mengembangkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan lingkungannya melalui bahasa. Semua anak (manusia) memiliki bakat genetik untuk berbahasa. Kemampuan berbahasa seseorang dibentuk dan dikembangkan melalui kegiatan interaksi sosial.
Menurut (John W, 2007: 357), ada dua jenis perkembangan bahasa pada anak.
- Bahasa egosentris yang terjadi ketika terjadi kontak antara anak dengan dirinya. Berbicara monolog (self-directed speaking) digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak dan biasanya terjadi pada anak berusia antara 2 dan 3 tahun.
- Bahasa sosial yang terjadi pada saat terjadi kontak antara anak dengan teman atau lingkungannya. Perkembangan ini terbagi dalam lima bentuk: (a) informasi adaptif, di mana ide-ide dipertukarkan dan pencarian tujuan bersama; (b) kritik, di mana anak menilai perkataan dan tindakan orang lain. (c) perintah, tuntutan dan ancaman; (d) Pertanyaan. (e) tanggapan (Yudrik, 2011: 52).
Tahapan Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini Scheer Lakens menyebutkan ada tiga tahap perkembangan pada anak usia 5 tahun. Itu adalah: Mereka dicirikan dengan mengoceh sebagai alat komunikasi. Bayi dapat bereaksi terhadap rangsangan dengan cara yang berbeda-beda. Bayi mungkin bereaksi positif terhadap orang yang ramah dan negatif terhadap orang yang tidak ramah.
- Bahasa awal (usia 1 sampai 2 setengah tahun) Masa ini disebut bahasa awal. Ini adalah masa perkembangan bahasa yang ditandai dengan kemampuan anak membentuk kalimat satu dan dua kata ketika berbicara dengan orang lain. Masa pidato awal dibagi menjadi tiga tahap.
- a) Tahap kalimat satu kata (holophrase) Tahap ini merupakan kemampuan anak membentuk kalimat yang hanya terdiri dari satu kata dan mengandung makna percakapan secara keseluruhan.
- b) masa kalimat bilingual, masa perkembangan bahasa yang ditandai dengan kemampuan anak membentuk kalimat bilingual sebagai ungkapan komunikasi dengan orang lain.
- c) Pengaturan waktu kalimat dengan dua kata atau lebih (kalimat banyak kata), yaitu masa perkembangan bahasa yang ditandai dengan kemampuan anak membentuk kalimat secara lengkap dengan konstruksi subjek, predikat, dan objek.
- Masa diferensiasi (2,5-5 tahun) Merupakan masa yang ditandai dengan kemampuan anak memperoleh bahasa menurut kaidah tata bahasa yang benar. Pada masa ini, keterampilan berbicara anak berkembang pesat. Tidak hanya kosakatanya yang berkembang secara luar biasa, ia juga mampu mengucapkan setiap kata sesuai dengan gayanya sendiri. Apa pun yang mereka pelajari di masa kanak-kanak, bayi di seluruh dunia mengikuti pola perkembangan bahasa yang serupa. Apa saja peristiwa penting dalam perkembangan ini? Melalui mengoceh dan bentuk konsentrasi lainnya, bayi secara efektif mereproduksi suara pengasuhnya dan orang di sekitarnya. Pada tahap awal, suara dan gerak tubuh bayi Anda mengikuti pola berikut: Bayi itu menangis ketika dia lahir. Menangis mungkin mengindikasikan situasi yang tidak menyenangkan. Ada berbagai jenis tangisan yang menunjukkan hal berbeda.