Lihat ke Halaman Asli

Kuis 8-Pemeriksaan Pajak-Puisi Satire Keadilan Pajak dan Korupsi

Diperbarui: 21 Mei 2024   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : PPT Prof. Apollo

Di negeri ini, mereka bicara keadilan,
Dengan mulut manis penuh janji mulia,
Menghitung pajak dari keringat rakyat,
Tapi tangan mereka, menyembunyikan harta.

Di balik senyum dan pidato yang gemilang,
Ada dusta yang terbungkus rapi,
Angka-angka di laporan tampak terang,
Namun di sudut gelap, korupsi merayap sunyi.

Jalanan berlobang, sekolah reyot menanti,
Padahal pajak mengalir tanpa henti,
Tapi ke mana uang itu pergi?
Masuk ke kantong pejabat yang tak pernah puas hati.

Mereka berbicara tentang pembangunan,
Tentang jalanan yang harus diperbaiki,
Namun di balik meja, mereka menghitung uang,
Tanpa malu mengisi kantong pribadi.

Di negeri ini, ditangan yang berkuasa,
Undang-undang adalah mainan,
Keadilan diperjualbelikan,
Bagi mereka yang memiliki kepentingan.

Rakyat kecil yang setia membayar,
Mengharap fasilitas yang dijanjikan,
Tapi yang mereka dapat, hanya bayangan,
Janji-janji yang hilang entah kemana.

Rumah sakit yang penuh sesak,
Sekolah tanpa buku dan kursi,
Pembangunan hanyalah mitos belaka,
Sementara dikursi empuk, para oknum pejabat tertawa riang.

Keadilan, kata mereka, adalah prioritas,
Tapi keadilan bagi siapa?
Bagi mereka yang duduk di kursi empuk,
Atau bagi kita, yang hanya bisa meratap?

Para pejabat dengan wajah polos,
Bersumpah atas nama negeri,
Namun sumpah itu hanyalah topeng,
Menutupi niat busuk dan tipu daya.

Di negeri ini, keadilan hanya ilusi,
Sebuah cerita yang sering diulang,
Tapi dalam realitas yang kejam,
Hanya korupsi yang nyata dan terus berkembang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline