Lihat ke Halaman Asli

Indri Mayningsih

Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Edukasi DBD dan Advokasi Pemanfaatan Mading Sekolah sebagai Media Promosi Kesehatan Program DBforyou di SMKS Panca Bhakti Rakit, Banjarnegara

Diperbarui: 4 November 2024   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intervensi di SMKS Panca Bhakti Rakit

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang menjadi ancaman kesehatan masyarakat, terutama di wilayah tropis seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Edukasi dan promosi kesehatan menjadi kunci penting dalam pencegahan dan pengendalian kasus DBD. Di lingkungan sekolah, edukasi DBD perlu dilakukan secara inovatif untuk menarik minat pelajar agar memahami dan berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan.
 
Program "DBforyou" atau "Demam Berdarah Untukmu" diinisiasi sebagai bentuk advokasi dan edukasi tentang pencegahan DBD di SMKS Panca Bhakti Rakit. Program ini melibatkan siswa dalam pembuatan poster dan pemanfaatan mading sekolah sebagai media untuk mempromosikan kesehatan. DBforyou berupaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa terkait penyebab, gejala, dan langkah-langkah pencegahan DBD secara praktis.

Monitoring program di SMKS Panca Bhakti Rakit

Mading sekolah merupakan salah satu media komunikasi efektif di lingkungan pendidikan yang dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi secara visual. Dalam konteks program DBforyou, mading berfungsi sebagai sarana penyebaran informasi mengenai DBD dalam bentuk poster-poster edukatif. Poster yang dibuat oleh siswa berisi berbagai materi tentang ciri-ciri nyamuk Aedes, cara menghindari gigitan nyamuk, serta langkah-langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus (menguras, menutup, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air).


Pelaksanaan  

Intervensi dilaksanakan dalam beberapa tahapan kegiatan,yaitu:
1. Advokasi Program: Advokasi dilakukan melalui Policy Brief kepada pemangku kebijakan sekolah, yakni Kepala SMKS Panca Bhakti Rakit.

Policy Brief Program DBforyou

2. Sosialisasi Program: Program dimulai dengan sosialisasi tentang pentingnya pengetahuan DBD bagi kesehatan komunitas sekolah. Edukasi mengenai DBD, nyamuk Aedes, gejala, dan juga tindakan pertolongan pertama saat terkena virus dengue.
2. Pembuatan Poster: Siswa diberi arahan untuk membuat poster berisi pesan-pesan kesehatan seputar DBD, mulai dari langkah pencegahan hingga pertolongan pertama yang dapat diberikan.
3. Pemasangan Poster di Mading Sekolah dan penyebarluasan di sosial media: Poster yang telah dibuat oleh siswa kemudian ditempel di mading sekolah agar dapat dibaca dan dipahami oleh seluruh warga sekolah. Kemudian, poster juga disebarkan melalui media sosial agar dapat menjangkau lebih banyak lagi audiens dalam upaya promosi kesehatannya.
4. Monitoring dan Evaluasi: Setelah pemasangan poster, dilakukan sesi diskusi bersama siswa untuk mengevaluasi pemahaman mereka tentang DBD dan peran mereka dalam pencegahan penyakit ini.

Hasil dan Dampak Program 
Pelaksanaan DBforyou di SMKS Panca Bhakti Rakit berhasil meningkatkan kesadaran siswa terhadap DBD dan cara pencegahannya. Para siswa menjadi lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan DBD, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan PSN di rumah dan sekolah. Poster yang ditempatkan di mading sekolah juga menarik perhatian siswa lain dan memicu diskusi serta kepedulian kolektif terhadap ancaman DBD.
 
Edukasi DBD melalui media mading sekolah dalam program DBforyou memberikan pengalaman belajar yang interaktif bagi siswa SMKS Panca Bhakti Rakit. Pemanfaatan mading sebagai media promosi kesehatan memberikan alternatif yang kreatif dalam menyampaikan informasi dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih peduli terhadap kesehatan. Melalui program ini, diharapkan para siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan mengenai DBD, tetapi juga dapat menjadi agen perubahan dalam upaya pencegahan penyakit di komunitas mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline