Indrie Ariella Devit, Kompasiana
Balai embrio ternak, Desa Cipelang kecamatan Cijeruk Bogor Jawa Barat. Kualitas yang diterapkan Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang untuk menjamin mutu dan kualitas produk pelayanan baik produk berupa barang, jasa dan administrasi. Ketersediaan bibit ternak merupakan aspek penting dalam mendukung ketersediaan daging sapi secara nasional. Bibit ternak berkualitas memegang peranan yang strategis dalam proses produksi terutama dalam peningkatan produktivitas dan mutu bibit.
Balai Embrio Ternak (BET) sekarang memiliki 9 kebangsaan sapi yang berjumlah 787 embrio. 9 kebangsaan embrio tersebut yaitu fresien holsein sebanyak 4 embrio, limousine sebanyak 425 embrio, simmental sebanyak 134 embrio, angus sebanyak 75 embrio, brahma sebanyak 2 embrio, brangus sebanyak 10 embrio, peranakan ongole sebanyak 17 embrio, madura sebanyak 19 embrio, bali sebanyak 1 embrio.
Produksi Embrio di BET Cipelang dilakukan melalui dua cara yaitu Produksi Embrio In Vivo, produksi embrio yang dilakukan didalam tubuh sapi betina, secara hormonal dan Produksi Embrio In Vitro (IVF), proses produksi terjadi diluar tubuh sapi betina. Produksi Embrio dapat dilakukan dengan menggunakan sapi donor dari BET Cipelang,
Syarat - syarat sapi donor diantaranya memiliki silsilah yang lengkap (minimal dua generasi ke atas), memiliki BCS yang sesuai (3 - 3,5; skala 1 - 5), Tidak memiliki kelainan reproduksi, Ternak bebas dari penyakit, Catatan reproduksi normal, Umur tidak terlalu tua (kurang dari 10 tahun), memiliki sejarah reproduksi yang baik (beranak teratur dan tidak pernah mengalami kesulitan melahirkan.
"Pembibitan sapi perah yang ada di Balai Embrio Ternak hanya 6 bulan dan selanjutnya akan di kirimkan ke Lembang bandung dan juga memproduksi sapi potong," ujar ibu bidang komunikasi, Jumat (24/02/2020).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H