Istilah anak rantau sering digunakan untuk mereka yang tinggal jauh dari kampung halamanya. Mereka yang pergi biasanya menuntut ilmu atau bekerja. Seperti yang saya alami sekarang, saya sebagai anak rantau. Saya berasal dari Palembang dan kuliah di Yogyakarta. Memang belum lama, masih satu setengah tahun di Yogyakarta. Tetapi saya sudah cukup merasakan bagaimana senang dan susahnya tinggal jauh dari orangtua. Budaya dan kehidupan di Yogyakarta memang jauh berbeda dari budaya dan kehidupan di Palembang. Tetapi saya yang memang keturunan orang Jawa dengan mudah bisa menyesuikan dengan kehidupan Yogyakarta.
Mengapa saya memilih kota Yogyakarta sebagai tempat menuntut ilmu? ya karena memang disinilah kota pendidikan di Indonesia. Saya kuliah di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta program studi PGSD. Menjadi guru memang awalnya bukan keinginan saya melainkan perintah atau arahan dari orangtua. Tak mudah saya menjalani sesuatu yang memang bukan keinginan yang datang dari dalam hati. Tahun pertama kuliah saya jalani dengan setengah hati tetapi saya tetap berusaha optimal didalam kelas. Di UAD saya mendapatkan ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama yang bermanfaat. Keduanya beriringan bersama dalam mencetak manusia yang unggul dalam akademik dan agama.
Berkat arahan dan motivasi dari para dosen saya sadar bahwa menjadi seorang guru itu bukan sesuatu yang buruk. Apalagi setelah menjalani kuliah di semester ketiga ini, banyak observasi dan turun langsung ke sekolah-sekolah untuk melihat bagaimana kondisi kegiatan proses pembelajaran di kelas. Melihat raut muka lucu dan polos dari para siswa yang menggemaskan. Tergetar hati saya ketika melihat semangat belajar mereka dan setelah itu saya ingin sekali bisa menjadi bagian dari kesuksesan mereka. Bagian yang menghantarkan mereka ke gerbang kesuksesan. Mungkin inilah alasan orangtua saya mengarahkan untuk mengambil prodi ini. Bukan karena gaji guru yang sekarang menjanjikan tetapi memang menjadi seorang pendidik adalah pekerjaan yang mulia. Menjadi seorang guru haruslah bisa menjadi contoh untuk anak muritnya. Mari belajar bersama-sama untuk menjadi seorang guru yang berkualitas. Seorang guru yang cerdas akan menghasilkan siswa-siswa yang cerdas. Saya anak PGSD dan saya bangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H