[caption id="attachment_161948" align="aligncenter" width="660" caption="Bundespräsident Christian Wulff menerima 55 Sternsinger di Schloss Bellevue"][/caption] Pada tanggal 6 Januari Gereja Katholik Orthodoks merayakan Hari Kelahiran Yesus Kristus dan Gereja Katholik Roma merayakan hari tersebut sebagai Hari Pesta Tiga Raja. Ketiga raja tersebut bernama Balthasar, Melchior dan Kaspar yang datang dari jauh untuk menghormati Yesus Kristus dengan membawa hadiah dari negerinya masing-masing. [caption id="attachment_154357" align="aligncenter" width="420" caption="Putri kedua sebagai Pembimbing (paling kanan)"]
[/caption]
Ada tradisi dari anak-anak Jerman yang membuat saya kagum yaitu Tradisi Sternsinger (Stern = Bintang dan Singer = Penyanyi) yang diadakan serentak diseluruh Jerman pada tanggal 6 Januari. Sternsinger adalah aktivitas sosial dari anak-anak/remaja Jerman untuk membantu sesama anak-anak yang kekurangan di negara-negara yang membutuhkan. Dan merupakan aktivitas sosial anak-anak terbesar dunia.
[caption id="" align="aligncenter" width="421" caption="Frau Angela Merkel menerima 108 Sternsinger yang mewakili 500.000 Sternsinger dari Berlin"]
[/caption] Adapun thema yang diambil oleh Sternsinger seperti: Pertolongan bagi anak-anak cacat, kelaparan dan kurang gizi, korban Aids/HIV, hak anak-anak, anak-anak jalanan, perbudakan anak, global warming dan bantuan sosial lainnya. Bagaimana pelaksanaannya ? Anak-anak mulai dari usia TK dan dari berbagai keyakinan boleh menjadi Sternsinger dengan cara mendaftarkan diri di Gereja setempat. Setelah anak-anak tersebut terkumpul, mereka dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 orang anak. Keempat orang anak tersebut, masing-masing mempunyai peran sebagai raja Balthasar, Melchior, Kaspar dan yang terakhir sebagai Bintang yang menunjukkan jalan kepada mereka menuju Betlehem dimana Yesus Kristus lahir. Setiap kelompok didampingi oleh seorang Pembimbing (remaja berusia 14 tahun keatas). Masing-masing peran mendapat teks lagu/pantun yang harus dihafalkan dan dinyanyikan saat mereka mengunjungi rumah-rumah yang sudah mendaftar ke Gereja agar mereka dikunjungi oleh Sternsinger tersebut. Setelah mereka menyanyi dan mendapat sumbangan, salah satu dari peserta menulis 20*C+M+B+12 artinya: „Christus mansionem benedicat 2012″ di pintu masuk rumah yang dikunjungi tersebut. „Christus mansionem benedicat” artinya „Kristus memberkati rumah ini”.
[caption id="attachment_154364" align="aligncenter" width="420" caption="Berpose bersama untuk surat kabar"]
[/caption] Seperti tahun-tahun sebelumnya, siang ini (6 Januari) saya menemani kedua putri kami dalam pengambilan foto untuk Surat Kabar Südhessen Morgen, Wormser Zeitung dan Lampertheimer Zeitung. Acara Sternsinger dari gereja kami selalu diliput oleh ketiga surat kabar tersebut. Untuk yang kesebelas kalinya bagi putri kami yang kedua dan yang kesembilan kalinya bagi si putri bungsu mengikuti aktivitas Sternsinger tersebut. [caption id="attachment_154366" align="aligncenter" width="420" caption="Si bungsu (berkaca mata) bersama kakaknya"]
[/caption] Tahun ini terdaftar 1,5 juta anak-anak dan remaja dari seluruh Jerman yang ikut serta dalam aksi sosial Sternsinger ... luar biasa bukan !
[caption id="attachment_154368" align="aligncenter" width="420" caption="Membidik dan menunggu anak2 jika rumah yang dikunjungi terletak jauh dari Gereja"]
[/caption] Apa itu Sternsinger ? Mengenai sejarah terbentuknya Sternsinger, bisa dilihat di postingan saya tahun yang lalu disini.
Persiapan kegiatan sosial ini biasanya diadakan mulai tanggal 25 Desember sampai tanggal 6 Januari.
Salah satu thema tahun ini adalah negara Nicaragua, dimana dana yang terkumpul nanti untuk membantu anak-anak jalanan, pertolongan bagi anak-anak perempuan korban kekerasan, hak azasi anak-anak dan bantuan sosial lainnya.
Dana yang terkumpul di tahun 2011 sebesar 41.766.374,63 Euro dan diikuti oleh 500.000 anak (Sternsinger) ... fantastic !
Saya pribadi melihat aktivitas sosial tersebut diatas sangat positif dan melihat reaksi dari putra dan putri kami dimana mereka belajar sejak usia dini tentang rasa solidaritas terhadap nasib dari saudara-saudara mereka yang tidak beruntung.
Semoga info diatas berguna dan tak lupa saya ucapkan Selamat Pesta Tiga Raja dan Salam Kompasiana
Tulisan terkait: