Lihat ke Halaman Asli

Indriati See

Wiraswasta

Yang Terpikirkan

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Heningnya malam, ku melangkah ke teras

suasana langit, biru tua, berhiaskan awan putih bak kapas

kelap-kelip bintang bagai kunang-kunang

menanti hujan yang tak kunjung datang

terdengar dari kejauhan pompa air di ladang

bak simponi orkestra malam berkumandang

.

Terlintas pikiran tentang kehidupan

ku hampiri PC-ku, ku mulai menulisnya

yang terlihat dan yang terasa

tentang manula yang kesepian

tentang anak-anak di rumah yatim-piatu

tentang mereka yang bertengkar karena putus asa

atau karena sekeping uang tuk makan

tentang tunawisma yang mati kedinginan

tentang mereka yang sedang berbaring sakit

tentang dokter yang menyerah karena kurang biaya

tentang ...

dan lagi tentang ...

.

Beban pikiran ini terasa berat

jantungku berdegup cepat

.

Sendiri, tak sanggup ku ubah dunia

hanya berharap kepada mereka yang punya kuasa

berharap tuk hari ini, esok, dan lusa

akan perubahan yang membawa mereka bahagia

.

Ku berusaha tuk memejamkan mata

berhenti tuk berpikir sesaat

jiwaku lelah, badanku penat

.

Oh Gusti, Kekasihku

hadirlah dalam mimpiku

kini dan selalu

...

Hofheim im Ried, 10 Juli 2011

Image

Musik




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline