Lihat ke Halaman Asli

Indriati See

Wiraswasta

Kekasihku, Telaga Cintaku, Taman Hatiku

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telagaku

dikelilingi taman yang indah

bunga-bunga berwana-warni

kupu-kupu memadu kasih

kicauan burung

bercerita tentang cinta

.

Air tenang, setenang hatimu

gelembung air, nafas penghuni telaga

memberi getaran

memecah hening

.

Hangatnya Sang Surya

sehangat nafasmu

.

Hm ...

kau temukan telagaku

bagaimana bisa ?

ada berapa bunga ?

berwana-warni dan bervariasikah ?

kau yang pertama disana

harum itu ... milik kita berdua

segalanya seperti tanpa beban

bahagia tanpa kata-kata

.

Ketika kau melihatnya

ketika kau berada ditengah-tengahnya

kau nikmati setiap kedipanmu

kau ambil setiap bunga dengan penuh kasih

menyiram dan memberi pupuk

karenanya tidak akan layu dan pupus

.

Jangan tanya padaku

berapa jauh yang harus ditempuh ?

tak ada seorangpun yang kesana

berapa banyak kerikil-kerikil yang ada ?

mereka menyerah,

tak sanggup menyingkirkannya

.

Jangan tanya padaku

jalan mana yang harus kau tempuh ?

mereka mengambil jalan yang salah

.

Hanya kau

yang bisa meraba jalan

yang mempunyai kekuatan

yang bisa mendengarkan suara hatimu

.

Hanya kau, kekasihku, telaga cintaku, taman hatiku

...

Hofheim im Ried, 19 Pebruari 2011

Musik: Chopin Nocturne op.9 no.2 played by Pollini

Image




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline