Keindahan itu meresapi pengalaman langit biru merona jingga, menggamit kilau lazuardi keemasan.
Hati bersyukur mengayuh roda di atas, terangkat dari dunia papa dan nista.
Rasa lapar dan dahaga akan sentuhan cinta, tergantikan oleh limpahan kasih sayang sejati.
Lengan terentang merengkuh perwira kalah perang
Menyalakan kembali asa yang padam.
Air mata duka berganti bahagia
Perjuangan berisiko nyawa, membawa pada buah-buah manis.
Hati merapuh namun keyakinan teguh
Siapa empunya?
Lengan terentang merengkuh perwira kalah perang
Menyalakan kembali asa yang padam.
Sorot mata bening seorang bocah, memanggil Sang Ayah dalam dekapan hangat
Hangat airmata membasahi pipi Sang istri, menumpahkan doa syukur terdalam.
Keindahan sejati, mendapatkan kekuatan yang mampu menggulirkan batu sandungan raksasa yang membuncahkan jiwa, raga, dan rasa.
Indria Salim 2 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H