Hujan gerimis memerangkap pagi.
Hapuskan sisa kenangan malam
Akankah banyak rezeki hari ini?
Itu tidak pasti.
Bagi petani, nelayan, pelayan pulang hari, pekerja seni, pengarang puisi, siapa lagi?
Hei, jangan sekalipun berjudi!
Pandemi beribu hari, kapan terhenti?
Tidak pasti, kau mengerti?
Siapa sungguh peduli?
'Ku tidak tahu pasti.
Hujan membuat pasar sepi.
Bagaimana ini?
Kita butuh solusi, sulitnya membumi.
Berandai-andai sudah basi.
Misteri esok pagi lantas menertawai.
Jalani saja hari ini.
Hidup dan rencana insani, ada di dalam genggaman-Nya.
Kelangsungan bumi menguak kepastian konsistensi ketidakpastian.
Yang pasti, Sang Maha Kreasi.
Pantang berpatah-hati.
Ada akal budi, dan hati nurani.
Upaya diri, dalam penyertaan Ilahi.
Yang pasti, kau tidak pasti menyukai tulisan semacam puisi ini.
Kutulis semampuku sembari ngopi.
Indria Salim - 25 Februari 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI