Lihat ke Halaman Asli

Indria Salim

TERVERIFIKASI

Freelance Writer

Puisi | Nyanyian Sumbang Pengamen Jalanan

Diperbarui: 17 April 2020   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: pixabay.com

Meski lemah tenagaku, keroncongan perutku, aku tetap bernyanyi
Suara sumbangku, membuat telingamu pekak, kau usir aku dengan sengak, aku tetap bernyanyi dalam gumam
Menangis anakku di rumah, aku tetap bernyanyi di sini, di sana, dan di mana-mana


Menangis istriku, menangis hatiku, kupeluk anakku betapa kering tenggorokanku.
Tergolek istriku di antara impian yang mencumbui matanya yang basah.
Kudendangkan belahan jiwaku dengan senandung sunyi, "Istriku, marilah kita tidur ... "

Hari berganti minggu, minggu berbilang bulan, aku sulit membedakan gelapnya nasibku, atau kebuntuan jalanku.
Katakan padaku, Kawan, ada titik terang di luar jangkauan.
Berikan aku, Kawan, sebuah harapan.
Tunjukkan aku, Kawan, sebuah pedoman agar aku tidak salah jalan. Aku rasa kalian orang budiman. Camkan itu, Kawan, aku butuh pertolongan. 

:: Indria Salim ::




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline