Lihat ke Halaman Asli

Indria Salim

TERVERIFIKASI

Freelance Writer

Basalto Terakhir - Novel Fantasy tentang Hitam Putih dan Kekuatan Cinta

Diperbarui: 25 Juli 2018   07:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bacalah! |@IndriaSalim

"... bau ilalang yang dikecup matahari pagi memenuhi rongga penciuman."

Apa yang menjadi daya tarik sebuah buku? Apa yang membuat Anda berminat membeli (dan membaca) buku yang baru Anda lihat? Menurut saya, ada banyak kriteria dan alasan mengapa saya berminat dengan buku tersebut. Yang pertama adalah dari sinopsisnya, lalu pengarangnya, juga kemasannya, dan tentu judulnya. Mana yang memegang peran paling besar dalam menarik perhatian saya, itu hal lain karena sifatnya relatif. Walau demikian, selama ini selain saya melihat nama pengarang, genre, assessment sekilas tentang “kualitas” buku secara fisik dan substantif, ada faktor lain yaitu keterlibatan emosional. Keterlibatan emosional atau psikologis yang saya maksudkan, terkait dengan cita-cita saya untuk suatu saat memiliki buku tunggal yang diterbitkan, melalui filter editor profesional, dan menginspirasi orang lain menjadi cinta membaca atau mendapatkan manfaat dari buku tersebut. Nah, novel karya Bang Pical Gadi ini salah satunya yang memenuhi kriteria itu.

Sekilas membaca sinopsisnya, kisahnya mengingatkan saya kepada dongeng Putri Tidur (Sleeping Beauty). Bedanya, "Basalto Terakhir" memiliki lebih banyak tokoh yang masing-masing perannya membuat kisahnya sedikit lebih kaya. Tokoh sentralnya sendiri tentulah Sang Putri Raja yang dipanggil dengan nama Putri Talia. Sebagai kisah fantasi bermuatan tokoh-tokoh sihir, baik tokoh sihir yang baik maupun yang jahat, narasi mengalir dan memikat, sementara plotnya terbangun apik.

Penulisnya pandai menahan pembaca untuk terus mengikuti halaman-halaman bukunya. Mengesankan banyak pergerakan dan "aksi" dalam kisahnya, mungkin kalau ditambah dengan intrik yang sedikit lebih dramatis, novel ini bagus kalau difilmkan. Saya kira kalau itu terjadi, filmnya akan menjadi hiburan menarik, dengan cerita yang ringan namun memberi pengayaan apresiasi tentang indahnya sebuah proses. Ya, proses! Kehidupan mana yang tanpa proses, walaupun ini dalam cerita yang bernuansa sihir.

Sinopsis:
Setelah puluhan tahun tidak ada lagi sihir hitam di atas Gopalagos -- sebuah kerajaan di benua purba. Putri Talia tiba-tiba terjatuh dari kuda tunggangannya karena serangan sihir. Sang putri tertidur amat dalam dan tidak bisa dibangunkan lagi. Penyihir berilmu tinggi langsung mengenalinya sebagai Kutuk Tidur Abadi, sihir yang konon tidak memiliki mantra penangkal.

Orion, pemimpin kaum sihir yang baik menjadi khawatir dan mendeteksi kemungkinan skenario jahat yang mengarah pada peperangan antara kaum sihir dan kaum tanpa-sihir yang bertahun-tahun hidup damai bersama.

Benua purba ini pun menjadi saksi obsesi, kepahlawanan, dan kisah-kisah menyentuh lainnya yang terjadi di antara kaum sihir dan tanpa-sihir. Kisah demi kisah pada akhirnya bermuara pada sebuah kebenaran dan makna sejati kehidupan, yang tidak lain adalah cinta sejati.

Buku ini kemasan dan layoutnya menarik. Meskipun isinya cukup tebal, namun karena pilihan kertasnya yang seperti buku-buku kekinian pada umumnya, maka buku ini ringan dibawa dalam tas buat dibaca sewaktu-waktu. Informasi terakhir, buku bergenre fantasi ini juga tersedia di Google Play, yang bisa diakses dengan biaya lebih ringan.

Bagi para remaja khususnya, dan siapapun yang ingin mulai membangun kebiasaan dan kecintaan membaca buku, maka novel ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Psst, mumpung agak nyambung, apa usulan Pembaca sekalian seandainya saya ingin mulai menulis calon novel? Jenis apa, atau buku apa? #Halah
Salam Kompasiana Beyond Blogging || IG @myworkingphotos aka Twitter @IndriaSalim 

Data Buku
Judul: BASALTO TERAKHIR
Penulis : Pical Gadi
Editor : Sekar Mayang
Cover : Domels
Isi: 268 halaman
ISBN : 978-602-1249-66-6
Pembelian : jentera.pustaka@gmail.com
Ebook tersedia di Google Play

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline