Hari Kuliner Nasional GO-FOOD resmi dimulai hari ini, 5 Mei 2018. Acara pembukaannya ysng diadakan di kawasan GO-FOOD Festival di GBK Senayan, Jakarta Pusat ditandai dengan membuat ayam geprek bersama-sama oleh CEO & Founder GO-JEK Nadiem Makarim, Catherine Hindra S – Chief Commercial Expansion GO-JEK, Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian – Rudi Salahuddin, Dirut GBK Senayan, I Dewa Gede Karma Wisana Ph.D, Peneliti LD FEB UI.
Ini adalah pesta kuliner raksasa pertama, melibatkan lebih dari 7.000 merchant GO-FOOD dan mitra usaha GO-PAY.
Hari Kuliner Nasional GO-FOOD digelar serentak di 11 kota yang ada layanan GO-FOOD dari Aplikasi GO-JEK. Gelaran ini juga diikuti dengan pembukaan GO-FOOD Festival Flagship di kawasan Gelora Bung Karno Senayan. Kedua gelaran ini merupakan salah satu bentuk komitmen GO-JEK dalam membantu UMKM kuliner memperluas skala bisnisnya.
CEO GO-JEK Nadiem Makarim mengatakan, “GO-FOOD bisa menjadi agregator kuliner terbesar di Indonesia berkat pengusaha UMKM kuliner yang bermitra dengan kami. Ini saatnya kami membantu mereka supaya bisa berkembang lebih besar lagi. Karena itu kami menggelar Hari Kuliner Nasional GO-FOOD dan juga menghadirkan GO-FOOD Festival.”
Sebagai catatan, saat ini GO-FOOD telah menjadi salah satu layanan pesan-antar terbesar di dunia di luar Cina, dengan menggandeng lebih dari 150.000 merchant.
Di tempat dan kesempatan yang sama sore itu, Catherine Hindra S mengungkapkan, “Mengadopsi kesuksesan GO-FOOD Festival yang telah digelar di 9 lokasi lain, GO-FOOD ingin merangkul lebih banyak lagi pelaku UMKM kuliner, terutama yang dari daerah untuk bisa membuka cabang dan meningkatkan skala bisnisnya.” Menurutnya, pada tahap awal saja sudah ada UMKM dari 14 kota di Indonesia yang bergabung di GBK GO-FOOD Festival, dan ini mencakup wilayah Indonesia Barat sampai Timur.
GBK GO-FOOD Festival menggunakan konsep food court atau pujasera (pusat jajanan serba ada), di mana para pengusaha UMKM dapat menawarkan produk kulinernya. Namun begitu bedanya dengan konsep food court pada umumnya, para pengusaha tidak perlu menyiapkan dana besar di muka untuk biaya sewa booth dan jasa pelayan. Ini dimungkinkan karena GBK GO-FOOD menyiapkan seluruh kebutuhan peralatan masak yang biasanya cukup mahal bagi para pebisnis mikro.
Riset FEB UI: Merchant GO-FOOD berkontribusi Rp 302 Milyar dalam perekonomian Jakarta
Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian – Rudi Salahuddin turut memaparkan hasil riset LD FEB UN tahun lalu (2017), yang membuat temuan LD FEB UI atas kontribusi signifikan GO-JEK dalam memajukan ekonomi Indonesia melalui pemberdayaan UMKM.
Lokasi GO-FOOD Festival
GO-FOOD Festival saat ini sudah ada di 10 lokasi di 8 kota di Indonesia. Menarik disimak, berdasarkan data dari 6 lokasi yang sudah ada, rata-rata transaksi per bulannya bisa mencapai 50 ribu tiap lokasi. Pencapaian ini menunjukkan bahwa kehadiran GBK GO-FOOD Festival yang melibatkan UMKM diharapkan dapat mendorong akses pasar yang lebih besar lagi bagi UMKM yang berpartisipasi, terlebih bagi yang berasal dari luar Jakarta.