Lihat ke Halaman Asli

Indria Salim

TERVERIFIKASI

Freelance Writer

Puisi | Cahaya Itu

Diperbarui: 28 Januari 2018   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (pixabay.com)

Seberkas sinar menembus gorden kamar, menyapaku dengan kehangatannya. Lamat kudengar di benak, 'Aku di sini, bersamamu.'
Kutelengkan wajahku, kulihat sekeliling kamarku, hening yang bening.
Betapa besar kasih-Mu, betapa kuat rengkuhan-Mu
Kau, yang selalu setia
Kau adalah Maha Setia

*

Telapak tanganku menadah pasrah
Permata berkilau mengunci mulutku
Dua pasang mata ini tanpa kedip
Pahami keajaiban-Mu

Permata mungil itu tak terkatakan kilaunya
Kuharus menerima
Kuharus memuji
Kuharus percaya

Siapakah aku yang melihat cahaya-Mu?
Apakah yang telah kulakukan?

*

Kau mengasihi semua ciptaan-Mu
Apa bisaku bila tanpa kekuatan dari-Mu?
Kumengaduh karena kelingking tergores ranting cemara
Kau lindungi aku dari luka saat terpelanting hebat

Kau, Maha Berkehendak
Ajarilah kami selalu
'tuk berserah kepada-Mu. 

:: @IndriaSalim ::




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline