Lihat ke Halaman Asli

Indria Salim

TERVERIFIKASI

Freelance Writer

Jangan Kau Baca Puisi Ini

Diperbarui: 16 Maret 2017   04:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadilah sperti matahari yang berikan energi |Foto: Indria Salim

 

Hi, Sunshine
It's nice to see you smiling warmly
It's a blessing to have you stay around
Oh what a beautiful day!

Pendar Sang Surya nan hangat
Memancar terang, menebar energi
Pohon biarkan daun memasak makanan
Kumbang menyesap madu kembang
Penjaja es bercanda dengan pekerja bangunanLupakan fatamorgana.
 Abaikan hembusan angin surga.

Politik memunculkan seribu satu karakter topeng mewujud asli.
Topeng terkoyak, wajah terungkap dengan seribu satu tema dan jurus aksi.
Ada belut, tupai, ikan piranha, gurem, debu, ular beludak, zombie, sampi, wangsa firaun, durna, sengkuni, yang mirip miyabi, dan pedagang akik ajaib.
Oh, lupakan saja opseter yang kinerjanya terbukti semakin bisa dinikmati rakyat.
Mayapada inginkan opseter ini masuk penjara.
Karena mereka merindukan fatamorgana.

Jangan kaucari diriku.
Aku mau bersemedi barang sepelukan negeri.
Menata hati, mengurai sengkarut waktu.

Jangan kaubaca puisiku.
Itu raungan pilu, melihat bayangan menjadi nyata.
Dusta itu, fitnah merajalela.
Semua tanpa pakem
Semoga hanya seruas masa. |15.03.2017 |@IndriaSalim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline