Membaca berita dari sumber sana sini, mudik macet-mudik lancar, mudik ceria-mudik sengsara, tidak mudik tapi ceria, tidak mudik dan kesepian, tidak lebaran tapi mudik, berlebaran tapi tidak mudik, berlimpah rezeki tapi sakit, sehat walafiat tapi tak punya duit, ah .. hidup ini memang nano-nano.
Semoga saya tetap ingat bahwa saya tidak terkecuali dari semua yang di bumi. Bahwa hidup dan mati, susah atau senang, bersama atau sendiri -- yang terpenting adalah selalu dalam penyertaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia tidak ada yang bisa melawan kehendak-Nya, dan karena itu -- siapakah saya kalau sampai lupa dan bermegah diri.
Semoga saya bisa menahan diri dari dorongan menghakimi orang lain atau suka merasa lebih tahu dari siapa pun dan tentang apa pun dari semua persoalan di lingkungan sekitar atau di dunia semesta.
Kepada para umat Muslim -- pembaca Kompasiana, para Kompasianer yang merayakannya, Kang Pepih (Pimpinan Kompasiana) dan seluruh Tim Admin, saya ucapkan "Selamat Merayakan Hari Raya Idulfitri 1437H. Mohon Maaf Lahir dan Batin."
Bagi yang sedang dalam perjalanan mudik, semoga selalu sehat, dalam perlindungan-Nya, tiba di tempat tujuan dan dipertemukan dengan keluarga serta handai tolan dalam keadaan selamat, bahagia dan rasa syukur setulusnya.
Ucapan turut berdukacita sedalam-dalamnya Penulis sampaikan kepada keluarga yang ditinggalkan oleh para korban yang wafat di tengah perjalanan mudik, juga mereka yang sedang terkena musibah karena sebab lainnya. Semoga amal dan ibadah almarhum/almarhumah diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, dan arwahnya mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Salam Kompasiana. | @IndriaSalim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H