[caption id="attachment_417541" align="aligncenter" width="610" caption="Kompasiana Turut Berduka, Didi Petet Berpulang |Foto: Twitter Kompasiana"][/caption]
"Innalilahi wa ina Ilahi rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah Aktor Senior Indonesia dan juga Aktor dari Sinetron Preman Pensiun, yaitu Bapak Didi Petet Subuh ini dikarenakan Sakit Lambung. Mohon doa untuk beliau semoga amal ibadahnya diterima ALLAH SWT. dan yang ditinggalkan diberi ketabahan," tulis pesan yang beredar, Jumat (Okezone.com --- 15/5/2015).
Didi Widiatmoko alias Didi Petet, kelahiran Surabaya, 12 Juli 1956, adalah seorang pemeran Indonesia. Sejak tahun 1985 sampai 2015, Didi sudah membintangi 51 film, dan 12 judul sinetron. Berbagai penghargaan telah diraihnya, antara lain – sebagai Aktor Pembantu Terbaik (Cinta Anak Jaman); tiga kali menyandang penghargaan sebagai Aktor Terpuji Festival Film Bandung (untuk “Catatan si Boy; Gema Kampus 66; dan Si Kabayan Cari Jodoh); lifetiem Achievemen MTV Indonesia Movie Award 2004; dan Enam kali nominator Piala Citra.
Sampai beberapa hari menjelang wafatnya, Didi Petet masih disibukkan dengan berbagai kegiatannya, dan sebelumnya juga aktif sebagai ketua Koperasi Pelestarian Budaya Indonesia (KPBN). Didi sempat menegaskan jika ia pun masih tetap menunjukan eksistensinya sebagai aktor dengan keterlibatannya di film HOS Tjokroaminoto bersama beberapa pemain papan atas lainnya seperti Reza Rahardian, Christine Hakim, Chelsea Islan, dan lainnya. Ternyata kiprahnya dalam film itu menjadi kesempatannya yang terakhir tampil di layar kaca. Film HOS Tjokroaminoto sendiri, rencanannya diputar di sekitar bulan ini.
[caption id="" align="aligncenter" width="399" caption="Rest in Peace, Didi Petet | Foto: Wikipedia"]
[/caption]
Fakta Menarik Lainnya tentang Didi Petet
Didi Petet menganggap pendidikan sebagai nomor satu bagi keluarganya. Selain pendidikan formal, Didi mendorong keluarga menambah pengetahuan lewat buku. Menurutnya, buku bisa menjadi hal terpenting bagi masyarakat, agar bangsa menjadi maju. Didi bahkan berharap masyarakat Indonesia bisa lebih membiasakan diri selalu membaca.
Didi Petet, berpendapat bahwa secara umum tayangan di televisi saat ini hanya sekedar mencari rating. Sehingga sisi edukatif yang seharusnya ada dipinggirkan. Pernyataan itu terkait dengan tayangan televisi yang sempat menuai protes masyarakat (YKS, 2014), misalnyaYKS --- salah satu tayangan acara televisi yang dianggap tidak mendidik.
Didi Petet menghimbau bahwa penyampaian informasi kepada masyarakat dalam iklan di televisi, hal-hal yang sifatnya ’’paling’’ atau ’’ter’’ tidak boleh digunakan. Begitu pula dengan ungkapan yang isinya mendiskreditkan budaya, ras, maupun orang. (Seminar nasional “Etika Komunikasi dalam Dunia Bisnis bersama Adi Ekopriyono” --- Suara Merdeka, Juli 2008)
Gara-gara syuting bersama bocah lima tahun bernama Zidane (2013), Didi Petet mengimpikan seorang cucu. Meski belum punya cucu, Didi pun tetap berlatih menjadi seorang kakek.
Sebelum sakit dan meninggal, aktor "Guru Bangsa: Tjokroaminoto" ini sempat melakoni syuting sinetron "Preman Pensiun" season 2 di Bandung.
Didi Petet rela disibukan untuk mencari sponsor demi membawa nama Indonesia di ajang Expo Milano pada 1 Mei hingga 31 Oktober mendatang. Dalam ajang tersebut, Didi berharap jika Indonesia bisa dikenal dunia sebagai poros maritim dunia. Sayang, Didi sudah dipanggil ke haribaan-Nya sebelum impiannya itu terwujud.
Meski diungkapkan bahwa Didi wafat karena sakit yang dideritanya, namun kepergian selamanya ini cukup mengejutkan. Tampaknya ini karena sebelumnya tak ada pemberitaan soal sakit yang ia alami. Simpati berdatangan dan langsung saja nama Didi Petet bertengger di daftar trending topik Twitter Indonesia dan dunia.
Selamat jalan menuju keabadian, Didi Petet. Kami akan selalu mengenangmu.
Referensi:
celebrity.okezone.com
www.kompas.com
kapanlagi.com
merdeka.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H