Masalah dalam proses pembelajaran IPA di SMP Negeri 1 Karangkobar adalah keaktifan dan kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah :
- Guru belum dapat mengkondisikan kelas agar siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran
- Pembelajaran masih berlangsung satu arah dan berpusat pada guru
- Guru masih menggunakan model pembelajaran yang monoton
- Pertanyaan yang diajukan guru dalam pembelajaran belum berupa pertanyaan terbuka yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.
- Media pembelajaran yang belum variatif.
Sebagai seorang pendidik, saya merasa bertanggungjawab untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang ada tersebut. Permasalahan – permasalahan dapat diatasi dengan menggunakan model dan strategi yang tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Model pembelajaran inovatif yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan berpikir kritis siswa yang saya gunakan yaitu model pembelajaran problem based learning.
Tantangan dalam pembelajaran yang saya alami dalam praktik baik ini, antara lain adalah :
- Persiapan dan pengelolaan kelas yang membutuhkan ekstra tenaga karena kelas yang digunakan untuk aksi adalah kelas VII yang jumlah siswanya dalam satu kelas berjumlah 38 siswa.
- Penyesuaian jam mengajar guru mapel lain dengan jadwal PPL yang akan dilaksanakan
- Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, bahan, media, dan persiapan lainnya.
- Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya.
- Siswa kelas VII belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil percobaannya di depan kelas.
- Keterbatasan penggunaan gadget seperti handphone karena tata tertib di sekolah siswa tidak diperbolehkan membawa dan menggunakan handphone di sekolah.
- Keterbatasan juru kamera saat proses perekaman video dikarenakan kegiatan aksi bersamaan dengan kegiatan persiapan Hari Guru Nasional di sekolah.
Aksi praktik baik ini dilakukan dengan tahap sebagai berikut :
- Menentukan pendekatan, model, metode dan materi pembelajaran yang akan digunakan untuk kegiatan aksi ini. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran aksi ini adalah pendekatan saintifik dan model problem based learning dengan metode percobaan, diskusi, presentasi dan tanya jawab pada materi pengaruh aktivitas manusia terhadap ekosistem kelas VII.
- Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari modul ajar, LKPD, media pembelajaran berupa powerpoint, bahan ajar, dan asesmen dalam pembelajaran.
- Menentukan jadwal aksi dan konfirmasi dengan rekan guru serta dosen dan guru pamong. Kegiatan aksi dilaksanakan pada hari Kamis, 10 November 2022 mulai pukul 13.00 WIB – 14.00 WIB.
- Mempersiapkan fasilitas yang digunakan dalam kegiatan aksi, antara lain ruang laboratorium IPA, rangkaian alat yang sudah dipersiapkan 1 minggu sebelum dilakukan kegiatan aksi, infokus, laptop, RPP, slide presentasi, artikel terkait permasalahan bencaana alam yang disebabkan akibat aktivitas manusia, gambar – gambar untuk kegiatan apersepsi terkait dengan ekosistem yang sudah rusak dan ekosistem yang masih asri, bahan ajar yang dibagikan kepada siswa melalui grup whatsapp, LKPD untuk tiap kelompok, lembar asesmen sikap profil pelajar pancasila, link google form untuk lembar asesmen awal dan akhir pembelajaran dan asesmen keterampilan, kertas A3, dan perangkat lainnya yang mendukung keterlaksanaan aksi.
- Melakukan aksi dan refleksi pembelajaran
Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran yang sudah dilakukan dapat diketahui bahwa siswa senang dengan pembelajaran model problem based learning. Siswa juga mengalami perubahan cara belajar, mereka lebih bersemangat dan semakin aktif dalam pembelajaran. Selain itu, kemampuan berpikir kritis siswa juga mulai meningkat, terlihat dari beberapa siswa yang mulai berani mengemukakan pendapat untuk mengidentifikasi permasalahan, membuat rumusan masalah dan saling berdiskusi untuk menganalisis hasil percobaannya sehingga diperoleh solusi dari permasalahan yang mereka ajukan di tahap orientasi masalah.
Respon rekan guru sebagai observer sekaligus juru kamera menyampaikan keberhasilan dalam praktik baik ini yaitu :
- Penerapan model pembelajaran sesuai dengan RPP dan tahapan kegiatan mengikuti tahap model pembelajaran problem based learning.
- Siswa sudah aktif dalam diskusi sehingga menemukan sendiri solusi dari permasalahan yang mereka ajukan.
- Siswa sudah mulai terampil berbicara membuka, tanya jawab dan menutup kegiatan presentasi di depan kelas
- Siswa sudah bekerja sama, saling berbagi informasi serta mendengarkan atau menggunakan ide-ide temannya yang lain dan lebih mandiri dalam mencari jawaban dari berbagai sumber untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Maka berdasarkan keseluruhan cerita pratik baik ini, saya mendapatkan pembelajaran agar terus berupaya melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan melakukan pembiasaan praktik baik dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada murid sehingga terwujud pelajar profil pancasila dan merdeka belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H