Lihat ke Halaman Asli

Review Buku Lady In Waiting

Diperbarui: 22 Juli 2023   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar

Review Buku

Judul : Lady In Waiting

Pengarang : Jackie Kendall & Debbie Jones

Saya diperkenalkan buku Lady In Waiting ini saat saya mengikuti kegiatan seminar perempuan Wanita Bijak di gereja saya,dimana saat itu saya kebetulan juga salah satu staff pengabdi di gereja tersebut sebagai sekretaris pendeta.

2 tahun mundur kebelakang sebelumnya, saya mengalami guncangan berupa gagalnya pernikahan saya, saat itu usia saya 28 tahun, di usia saya tersebut, saya sudah mengalami berbagai pengalaman pahit khususnya dalam persoalan hubungan dengan kaum lawan jenis, dalam kurun waktu 2tahun saya menutup diri dari semua hal dan berusaha melupakan dan belajar move on dari patah hati karena gagalnya rencana pernikahan saya.

Di dalam seminar Wanita bijak SINGLE, saya mulai dibukakan tentang keberhargaan diri saya sebagai seorang Wanita. Tuhan menciptakan Wanita nyata-nyata sebagai PENOLONG bagi kaum Adam, jadi bisa di katakana bahwa kaum Hawa memiliki kekuatan ekstra di bandingkan kaum Adam. Disana juga saya diperkenalkan dengan tokoh-tokoh Wanita di dalam Alkitab yang sangat berpengaruh dalam garis keturunan Tuhan yang saya sembah Yesus Kristus.

Salah satu tokoh yang diperkenalkan kepada saya dan sangat menarik perhatian saya adalah seorang Wanita Bernama Ruth. Nah...Wanita inilah yang menjadi sorotan dalam pembahasan di dalam buku Lady In Waiting ini.

Ruth adalah seorang Wanita muda dari suku bangsa Moab, yang dinikahi oleh seorang pemuda Israel bernama Mahlon, putra sulung Naomi. Naomi sendiri memiliki 2 orang putra Bernama Mahlon dan Kilyon. Mahlon menikah dengan Ruth dan Kilyon menikah dengan Orpa. Ruth dan Orpa adalah Wanita dari kaum suku Moab, yang mana mereka memiliki keyakinan dan budaya yang berbeda dengan suami mereka yang berasal dari Israel.

Naomi, suaminya Elimalech beserta 2 anak laki-lakinya pindah ke Moab meninggalkan Israel karena pada saat itu Israel sedang mengalami bencana kekeringan. Di sanalah pada akhirnya kedua putra Naomi menikah dengan  dua Wanita Moab tersebut.

Singkat cerita Suami Naomi meninggal dunia, di susul oleh kedua putranya juga meninggal, sehingga tinggallah Naomi beserta dua menantunya di negri Moab tersebut. Sepeninggal para suami-suami mereka, Naomi dengan perasaan depresi menyampaikan hal yang menurut saya merupakan sebuah pernyataan frustrasinya seorang Wanita tua. Naomi menyuruh dua menantunya untuk juga meninggalkan dia dan Kembali kepada keluarga mereka. Alhasil si menantu yang bungsu memutuskan mengikuti kehendaknya dan Kembali ke keluarganya, lain halnya dengan Ruth, Ruth saat itu mengambil sebuah keputusan yang profetis yaitu tetap tinggal dengan Naomi dan menyatakan diri bahwa Tuhan Naomi sembah adalah Tuhan yang akan dia sembah juga, Israel juga akan menjadi negri dimana dia akan menetap Bersama Naomi dan mengikuti tradisi Israel untuk para janda harus menutup diri dan menggunakan baju paling sederhana berwarna putih, tanpa menggunakan perhiasan juga make-up.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline