Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Konsep Beban Ganda Gender dalam Pekerjaan Rumah Tangga?

Diperbarui: 4 Maret 2024   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber edit by Canva

Beban ganda gender merupakan konsep yang mendeskripsikan bahwa perempuan dibebankan untuk menyelesaikan pekerjaan domestik (dalam rumah tangga), meskipun ikut serta dalam bekerja untuk mencari nafkah. Sehingga posisi tanggung jawab dibebankan lebih kepada perempuan. Sementara laki-laki, lebih berfokus terhadap pekerjaan luar (profesional) saja.

Beban ganda ini tentunya dapat menimbulkan ketimpangan sosial dalam urusan rumah tangga, jika terdapat pihak yang merasa hal tersebut cukup membebaninya. Selain itu, dapat mengakibatkan munculnya masalah-masalah dalam rumah tangga, juga dapat mempengaruhi kesehatan terutama bagi perempuan misalnya adanya stres, tertekan, kekerasan dan lain sebagainya.

Akan tetapi, tidak jarang di zaman ini kita menjumpai pasangan yang berperan sebaliknya dalam rumah tangga. Misalnya saja laki-laki yang berperan mengurus rumah tangga karena tidak memiliki penghasilan dengan suatu alasan. Sementara itu, perempuan mengambil alih untuk bekerja mencari nafkah. Tentunya hal ini merupakan hasil dari kesepakatan bersama. Oleh karena itu untuk mengatasi beban ganda gender, perlu adanya pembicaraan atau kesepakatan dari kedua belah pihak, serta adanya perubahan pola berpikir dalam ranah sosial dan budaya yang mendorong kemajuan gender. Sehingga kedua belah pihak tidak merasa terbebani akan tugas masing-masing.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline