Seandainya sang waktu mau berputar kembali ke masa lalu
Aku tak ingin sekali pun mengenal, memahami, terpesona lalu jatuh hati
Akan ku bangun tembok yang kokoh sebagai batas antara kau dan aku
Supaya kita tak pernah punya kesempatan untuk bertemu, bicara, berbagi, dan saling berjanji
Aku begitu salah karena telah mempercayai segala kata yang kau ucapkan
Aku begitu lemah dan mendadak menjadi bisu-tuli oleh dahsyatnya perasaan
Hanya sisa-sisa iman yang membuatku tersadar dan mampu menegaskan
Bahwa kau harus enyah sekarang!
Tahukah dirimu?
Aku lelah menunggumu tanpa hitungan waktu
Sampai-sampai tak ku izinkan seorang pun menginjakkan kaki di sini