Lihat ke Halaman Asli

Guru Laksana Simba Sang Penguasa Rimba

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Gurudiibaratkan laksanaSimba sang penguasa rimba, Simba dalah sebutan untuk seekor singa sang raja hutan, sebagai sang raja hutan Simba yang menguasai daerahnyadapat mengontrol dan mengendalikan daerah kekuasaannya dan juga termasuk hewan-hewan yang berada di daerah kekuasaannya tersebut, sama halnya dengan guru sosiologi yang menguasai materi dalam bidangnnya, guru sosiologi yang menguasai materi sesuai dengan bidangnya akan mampu mengontrol dan mengendalikan situiasi pembelajaran, dan dapat menyampaikan materi dengan baik, dengan penguasaan materi sosiologi.

Sebagai seorang guru sosiologi yang menelaah atau menkaji tentang masyaratkat, maka wilayah kekuasaan materiguru tersebut adalah masyarakat, guru sosiologi dapat memahami aktifitas apa yang dilakukan didalam masyarakat tersebut.

Seperti halnya Simba guru sosiologi yang menguasai materi pembelajaran juga dapat mengontrol siswanya, karena siswa merupakan bagian dari wilayah kekuasaan guru pada saat mengajar,siswa harus patuh dan taat pada aturan yang dibuat oleh guru sosiologi tersebut karena guru tersebutlah yang bertanggung jawab atas siswanya.

Dalam melaksanaka tugasnya yang mulia yaitu mendidik dan mengajar siswa, guru sosiologi yang telah menguasai materi tentang cara-cara interaksi sosial dengan masyarakat atai dengan siswa akan dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan kondisi pembelajaran dan mampu menciptakan proses pembelajaran dengan kondusif.

Untuk menjadi sang penguasa rimba, Simba haruslah berasal dari hutan rimba tersebut, karena jika dia tidak berasal dari wilayah tesebut maka simba tidak dapat menguasai daerah rimba itu, serta tidak mungkin bisa diterima oleh penghuni dari hutan rimba tersebut karena tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Hal tersebut merupakan contoh dari seorang guru sosiologi yang mengajar pendidikan sosiolgi akan tetapi tidak berlatar belakang dari pendidikan guru sosiologi.

Maka guru sosiologi yang tidak berlatar belakang dari guru pendidikan sosiologi hanya menyampaikan materi luar atau hanya bungkus dari kajian sosiologi tidak menguasai materi kajiannya secara utuh. Tidak selayaknya seperti guru sosiolgi yang memang benar-benar berlatar belakang dari pendidikan sosiologi yang menguasi materi kajiannya dengan baik sehingga dapat diterima oleh siswa dengan baik pula dan dapat dimengerti sesuai dengan konteksnya.

Oleh karena itu seorang guru dalam melaksanakan tugasnya yang profesional, guru hendaknya konsiste dan berkomiten dariawalmemang ingin menjadi guru yang sebenar-benarnya, tidak hanya sekedar mengajar aka tetapi juga mendidik dan bertanggung jawab akan profesinya. Maka jika seorang guru hendak menjadi guru yang profesioal maka ia harus mampu menguasai materi dalam bidangnya sepertiseorang guru sosiologi harus mampu menguasai dengan baik materi sosiologi yang diajarkan serta kaitannya dengan interaksinya dengan masyarakat, dimana penguasaan materi merupakan karakteristik dari serang guru yang profesonal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline