Pandemi Covid-19 yang sekarang ini sedang terjadi telah mengubah pola kerja semua masyarakat di seluruh dunia termasuk dalam bidang pendidikan.
Ada banyak hal yang dapat saya pelajari melalui model pembelajaran jarak jauh ini ini pengalaman saya karena anak saya pjj jadi saya jugaa mw gak mau ikut dlm pembelajaran karena anak belum memahami di sini pembelajaran melalui aplikasi Google Classroom ini.
Fitur-fitur untuk tatap muka jarak jauh melalui G-meet (Google Meet/kelas online) maupun pemberian tugas yang kemudian murid-murid mengerjakan dan mengumpulkannya melalui Google Classroom benar benar menghemat kertas, waktu dan tenaga dan juga dapat diakses kapan dan di manapun sejauh ada koneksi internet yang cukup.
Pemanfaatan informasi lain yang relevan dengan tema pembelajaran lebih cepat diakses. "Merdeka belajar"i.
Selain itu kemampuan untuk mengatur waktu antara mengerjakan tugas saya sebagai uga sebagai orang tua yang mendampingi kedua anak saya yang masih SD, di mana mereka menggunakan apliksi Google Classroom benar-benar menantang saya.Lembaga dan sistem pendidikan harus mempertimbangkan upaya khusus guna membantu peserta didik yang orang tuanya belum bisa mendukung sepenuhnya atau yang kondisi lingkungan rumahnya tidak kondusif untuk belajar.
Bagi orang tua dan wali yang masih diliputi kecemasan terkait masalah ekonomi keluarga, kegiatan belajar di rumah bagi peserta menjadi hal yang tidak mudah apalagi di masa pandemi COVID-19.
Mereka seringkali tidak memiliki peralatan dan konektivitas yang mendukung bagi kelancaran kegiatan belajar anak-anak mereka sehingga pembelajaran daring selama pandemi justru dapat menambah masalah baru.
Oleh karenanya, pendekatan pembelajaran yang dapat dijadikan opsi solutif untuk pengajaran jarak jauh ialah dengan menggunakan pembelajaran asinkron, baik melalui media Edmodo (Herlambang & Hidayat, 2016), Schoology (Mustakim, Shoffa, & Hidayatullah, 2019), maupun e-modul berbasis aplikasi android (Mahendra & Mariono, 2019).
Cepatnya penyebaran pandemi disertai kebutuhan akan respon cepat tanggap di segala lini, termasuk institusi pendidikan yang hanya memiliki waktu singkat untuk mempersiapkan sistem pengajaran jarak jauh (distance learning). Mengingat besarnya potensi permasalahan dalam pembelajaran jarak jauh seperti terbatasnya literasi komputer yang dimiliki pendidik dan peserta didik, internet dan fasilitas yang terbatas karena kurangnya kesiapan anggaran.
Maka perlu adanya persiapan yang harus dilakukan oleh institusi pendidikan dalam mengelola sistem pendidikannya selama krisis COVID-19 belum mereda. Aspek persiapan yang perlu disiapkan adalah aspek teknis, administratif, dan penguatan staf dan tenaga kependidikan.
Pertama, secara teknis, lembaga pendidikan harus memastikan para peserta didiknya memiliki bekal referensi dan penunjang lain yang masih dapat dimanfaatkan ketika melaksanakan proses belajar di rumah. Kedua, secara administratif, lembaga pendidikan dapat "mengikat ujung yang longgar" dengan mendorong para pendidiknya untuk menyelesaikan hasil tes dan laporan lebih awal.