Lihat ke Halaman Asli

Indra Wardhana

Managing Director

Tanggapan Kritis dan Analisis politik terkait Sayembara 8 Milyar - Tangkap Harun Masiku !

Diperbarui: 29 November 2024   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

personal AI

Tanggapan Kritis dan Analisis Politik terhadap Sayembara Maruarar Sirait:

Kajian Berdasarkan Teori Politik Modern

 

Indra Wardhana

 

Berita mengenai sayembara yang diinisiasi oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dengan hadiah Rp8 miliar untuk menangkap buronan korupsi Harun Masiku menjadi isu yang menarik perhatian publik. Langkah ini memunculkan berbagai spekulasi tentang niat di baliknya, apakah sebagai pancingan politik atau strategi politik yang terencana. Analisis berikut menggunakan teori politik modern untuk menelaah langkah ini.

 

1. Perspektif Teori Politik Modern: Legitimasi dan Transparansi

Menurut teori Max Weber tentang legitimasi, kekuasaan yang sah harus didukung oleh kepercayaan publik terhadap integritas pemimpin. Dalam konteks Maruarar Sirait, tindakan menawarkan hadiah yang besar seperti Rp8 miliar tanpa kejelasan sumber dana dapat dianggap merusak legitimasi. Transparansi, sebagai prinsip utama dalam tata kelola modern, menjadi elemen krusial. Publik memiliki hak untuk mengetahui dari mana dana sebesar itu berasal, apalagi jika menyangkut seorang pejabat publik.

Tanpa penjelasan yang memadai, tindakan ini berisiko dianggap:

  • Sebagai upaya populisme semata yang tidak berdasarkan prinsip akuntabilitas.
  • Melanggar prinsip dasar tata kelola pemerintah yang baik, khususnya dalam pengelolaan sumber daya yang jelas dan bertanggung jawab.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline