Lihat ke Halaman Asli

indrawan miga

penulis, pendidik, petani

In Memoriam: Cerita Bengkel Habibie di Sekolah Semut-Semut

Diperbarui: 13 September 2019   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri: di Bengkel Habibie, siswa membuat berbagai kreasi bentuk dari bahan bekas

Pemimpin itu menginspirasi. Seperti kepemimpinan almarhum  Prof. Dr. Ing. H. BJ Habibie, Presiden RI ke-3.  

Sejak awal SD Semut-Semut the Natural School berdiri thn 2001 di kota Depok, telah terinspirasi dengan kehebatan pemikiran Bapak BJ Habibie bagi masa depan dan pengembangan teknologi serta industri strategis di Indonesia. 

Inspirasi itu kami wujudkan sebagai BENGKEL HABIBIE, dengan menyematkan nama beliau sebagai nama salah satu kegiatan pengembangan talenta anak.  

Dokpri: kegiatan Bengkel Habibie dilakukan di luar ruangan

Seminggu sekali, siswa yang minat utak-atik diajak membuat sesuatu benda yang mereka sukai, dari barang-bekas berupa botol plastik kemasan, kayu, kardus, stik eskrim, sedotan bekas, potongan kayu, dsb. Dengan dibantu guru untuk menggunakan peralatan - seperti lem tembak, martil, paku halus, gunting, cutter pemotong, dan cat -  mereka boleh membuat bentuk benda yang mereka sukai. Selama sekitar 1 jam mereka sempat membuat perahu-perahuan, kapal-kapalan, benda hias, dan sebagainya.

Berfikir terbuka, merancang sesuatu bentuk sesuai keinginan, mereka-reka bentuk yang lebih baik, dan memberi nilai tambah dari barang-barang tak berguna. Rancang bangun, nilai tambah, dan ketrampilan tukang sederhana, adalah awal dari upaya  untuk membentuk ketrampilan keteknikan pada anak.

Di Sekolah Semut-Semut, tiap hari Jum'at selama satu jam pelajaran (intra), anak-anak boleh bebas mengikuti pilihan kegiatan yang disukainya. Selain Bengkel Habibie, ada kegiatan Art,  Komputer, Fotografi, Sahabat Alam, Gardening, Musik, Literasi, Math Club, Menjahit, Science, Fun Cooking, dan masih beberapa lainnya.  

Dokpri: kegiatan talents Art 

Dokpri: talents  Bengkel Habibie, Gardening, dan Komputer 

Mereka ditemani 3 - 5 guru pendamping untuk setiap kegiatan. Guru sebelumnya telah menyiapkan media dan alat. Anak juga diminta membawa bahan barang bekas dari rumah. Saat kegiatan, anak-anak membuat, membentuk atau melakukan kegiatan sesuai arahan. Ada kegiatan yang sekali dikerjakan selesai, ada yang berlanjut ke pekan berikutnya.   Selesai kegiatan, hasil karya boleh dibawa pulang.

Secara kependidikan, ide membuat kegiatan pengembangan minat ini juga terinspirasi beberapa sekolah terdahulu yang memberi keleluasaan ruang gerak terbuka bagi anak, baik dalam program intra maupun ekstrakurikuler.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline