Lihat ke Halaman Asli

Indra Yadi

PNS Kementerian yang bisa nulis

Panther, Dulu Disayang, Kini (Terpaksa) Dibuang

Diperbarui: 14 Februari 2021   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Panther, dulu disayang, kini (terpaksa) dibuang

Siapa diantara kalian yang tidak kenal mobil Isuzu Panther, ya. Mobil yang mempunyai julukan "Rajanya Diesel", tepat 11 Februari kemarin dihentikan produksinya oleh PT. Isuzu Astra Motor Indonesia, menurut General Manager Marketing, Attias Asril, pihaknya terbentur dengan regulasi Euro IV yang akan berjalan tahun di 2022. Demikian penyataan dikutip dari kontan.co.id
Sementara itu, kondisi penjualan sejak Januari 2020 terus alami penurunan, berikut data penjualannya,
Berikut data wholesales Isuzu Panther di Tanah Air selama periode Januari hingga November 2020:
Januari   50 unit
Februari   83 unit
Maret      50 unit
April      20 unit
Mei        13 unit
Juni       35 unit
Juli        17 unit
Agustus    20 unit
September 19 unit
Oktober 7 unit
November    6 unit

Terlihat bahwa, penjualan panther terus turun. Bahkan sejak 2013, penjualan isuzu panther tidak memenuhi target.
Jika dilihat dari sejarah kemunculan isuzu panther, awalnya PT. Pantja Motor selaku produsen mobil niaga Isuzu Bison, kedatangan tim manajemen astra, mereka menginginkan perusahaan ini menjadi divisi pemeliharaan dan penjualan dari isuzu panther. Saat itu, astra membentuk divisi baru yaitu, isuzu, namun baru terbatas penjualan. Pihak manajemen astra bertandang ke PT. Pantja Motor, untuk mengajak merger. 

Gayung bersambut, Alexander Lunardi GM Marketing Pantja Motor, medio 1988. Menyetujui pembentukan divisi isuzu dan bergabung menjadi dealership merek tersebut. Selama 6 bulan, hanya mengandalkan penjualan dari kendaraan niaga, tercetus ide dari pak Lunardi, untuk membuat mobil segmen penumpang bermesin diesel.

Dilansir dari medcom.com, Di tahun 1991, anak usaha Astra meluncurkan Panther TBR 52, 2.300 cc Diesel Direct Injection, sebagai pelopor pengguna mesin diesel untuk kendaraan niaga serba guna di Indonesia. "Di awal-awal itu, bentuknya macam-macam karena body sesuai dengan kesukaan karoseri masing-masing."

Patar mengakui bahwasanya dia menjadi salah satu bagian dari tim yang turut andil dalam melahirkan Panther di Indonesia. Kala itu dia yang bertugas mengurusi layanan purna jualnya, termasuk dalam penyediaan suku cadang.

Penulis : Indrayadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline