Lihat ke Halaman Asli

indra hermawan

Penyair Palsu

Hajar Aswad

Diperbarui: 28 Maret 2019   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Begitu niat orang-orang ingin meraihmu
Mereka rela terinjak bahkan jatuh untuk menyentuh dan menciummu
Dan aku sampai hari terakhir di tanah suci hanya bisa mencium Ka'bah dan Hijr Ismail
*
Ribuan orang bertawaf mengelilingimu dengan mengalunkan ayat-ayat doa menyentuh jiwa terdalam
Kami tak menyembah batu tapi memberi tazim pada Baitullah
Sebuah rangkaian ibadah, tuntunan sunnah dan penyerahan diri pada dzat yang agung
Kami datang dengan membawa kerinduan terdalam dari hajat seorang manusia dengan hati tulus hanya untuk dekat dengan tuhannya
*
Disini kami seperti buih-buih yang menyatukan segala warna perbedaan
Menghilangkan segala urusan duniawi
Memfokuskan hati dan pikiran
Mengenakan kain putih sebagai lambang kemurnian hati yang menyatukan umat nabi akhir zaman dalam persaudaraan dan tali islam
Tonggak keimanan untuk selalu menyebut asmaMu dan kasihMu
*
Ibadah tawaf yang tak pernah surut oleh gelombang manusia, siang malam selalu beruntun
Bergerak menuju cahaya iman dan titik pengampunan dengan sabar, pasrah dan ketulusan hati
Memunajatkan doa dan mengharap ridha pada yang Maha Kuasa

https://indrapuisi.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline