Lihat ke Halaman Asli

indra hermawan

Penyair Palsu

Napak Tilas Gua Hira

Diperbarui: 29 Maret 2019   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ba'da maghrib setelah shalat di masjid terdekat di lereng bukit kami bersiap untuk mendaki
Begitu beratnya hamba mendaki menuju puncak bukit ini, jalan petang tanpa penerangan
Kakiku lelah dan diriku takut ketinggian
Tak terbayang bagaimana waktu itu engkau mendaki bukit yang pasti lebih terjal daripada saat ini karena kini anak tangga sudah terpahat sampai ke atas
Berapa kali engkau harus naik turun untuk beruz'la dan ikhtila di Gua Hira
*
Aku bertakzim pada Jabal Nur yang agung
Pada gunung yang jadi saksi turunnya Jibril membawa wahyu suci kepada nabi yang amanah, penuh kasih dan teladan
Seorang rasul yang jadi pelita di gelapnya kehidupan masyarakat jahiliyah
Mampu berjuang dengan ketulusan, keberanian, dedikasi dan bijaksana
Dan kini aku menyusuri jejak kakimu di bukit ini
*
Di peradaban yang modern ini hamba melihat dari puncak bukit lampu-lampu telah menghias kota Mekkah Al-mukarramah, padang tandus telah terbangun jalan raya dan bangunan-bangunan kokoh berdiri dengan megah
Daku sempat mendengar latunan adzhan Isya dari Masjidil Haram
*
Jika bukit ini bernyawa pasti dia tersenyum dan bangga
Bagaimana umatmu kini berbondong-bondong datang dari segala penjuru dunia bertafakur ke tanah suci dan menziarahi tempat-tempat yang pernah engkau diami
Umat islam yang semakin luas, tumbuh dan berkembang di berbagai negeri
*
Jabal Nur akan selalu tetap menjadi bukit cahaya
Ia penerang bagi orang-orang yang ingin mencari dan mentelusuri jejak kenabianmu
Menambah keimanan dan semangat hidup bagi umat muslim yang mencintai rasulnya
Menjadi monumen sejarah munculnya agama islam
Bukit tempat turunnya lima ayat pertama Alqur'an
Bukit yang kurindukan sesampai tiba di tanah air, yang ingin kudaki lagi nanti karena daku belum berkesempatan memasuki Gua Hira

https://indrapuisi.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline