Lihat ke Halaman Asli

indra hermawan

Penyair Palsu

Berhenti Berharap

Diperbarui: 9 November 2019   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pernah dulu kumeminta mati, tapi tuhan memberiku cinta kasih
Dia datangkan seseorang untuk aku mengenalnya
Seseorang yang kupikir pantas untuk jadi pelabuhan dan harapan
Ia yang mampu mengubah hari biru menjadi ceria, menuntut senyum dan tawa saat diri berduka
Sejenak itu kuterpesona
Kurindu, selalu menyebut namanya
*
Kalbu yang gundah
Aku terpungguk selalu mengharap dia ada disini
Menjejakan diri untuk menggapai angan tertinggi
Membangun lagi mimpi yang dulu sirna oleh tradisi
*
Tapi hari menjawab dengki, ia singgah sejenak lalu lalang membangun kisahnya sendiri
Hatiku terperih dan tak ada lagi yang kunanti
*
Bukankah itu pukulan yang berulang terjadi?
Kemana aku mencari
Mengejar mimpi dan kasihku
Aku berhenti
Menyepi dari kebisingan dunia ini
Karena memang itu yang saat ini terjadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline