Lihat ke Halaman Asli

Nyepi, Earth Hour dan Jokowi

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nyepi merupakan libur nasional di Indonesia namun hanya di pulau Bali saja, yang merayakan Nyepi secara sebenar-benarnya. Di tempat lain orang merayakan sebagai libur nasional untuk berwisata dan bersenang-senang menikmati masa liburnya. Ini adalah tahun ke sekian saya di Bali menikmati situasi dimana manusia memberikan kesempatan kepada alam untuk kembali mensucikan dirinya.

Nyepi

Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaanTahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.

Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.

Earth Hour

Yang menarik sehari sebelum Nyepi dilaksanakan di Jakarta dan 37 kota besar lainnya di dunia diadakan program  kota-kota besar di   Kampanye 60+ Earth Hour yang digerakkan organisasi lingkungan WWF dimana warga diimbau mematikan lampu dari pukul 20.30-21.30 selama satu jam pada hari Sabtu (29/3/2014) malam.

Earth Hour bukan sekadar mematikan lampu dan alat-alat elektronik selama satu jam, tapi lebih merupakan simbolisasi akan sebuah tindakan yang sederhana yang dilakukan oleh seseorang, yang berdampak sangat besar bagi perbaikan lingkungan bila dilakukan secara bersama-sama. WWF menyatakan, tahun lalu, gerakan ini berhasil mengajak lebih dari 2,3 miliar orang di 154 negara untuk berpartisipasi. Berbagai bangunan ikon dunia gelap gulita selama satu jam dalam rangka aksi tersebut antara lain Empire State Building di New York, Menara Eiffel Paris, Istana Kremlin Moskwa, Burj Khalifa Dubai, Marina Bay Sands Singapura, hingga Monas di Jakarta.

Sebelum kampanye mematikan lampu selama satu jam ini, sebelumnya WWF juga menggelar kampanye lainnya. Yakni kampanye untuk menggunakan transportasi publik pada 16 Februari, kampanye stop menggunakan kantong plastik pada 23 Februari, kampanye menghemat penggunaan kertas pada 9 Maret, dan kampanye menghemat air pada 23 Maret tepat di Hari Air.

Jokowi

Jokowi mungkin saat ini sedang sibuk kampanye di Jawa Timur pada saat hari raya Nyepi ini, namun saya sangat berharap dengan terpilihnya Jokowi apabila menjadi Presiden bisa mengangkat budaya kearifan lokal ini ke tingkat nasional bahkan dunia. Membicarakan hari besar agama bahkan mengucapkan selamat  mungkin menjadi hal yang sensitif di Negara kita tercinta ini yang berdasarkan Pancasila. Namun saya melihat Nyepi yang hanya terjadi di Bali saja sebagai kearifan budaya lokal masyarakat di Bali untuk merayakan tahun barunya. Tidak ada perayaan Nyepi di belahan bumi lain dalam rangka perayaan tahun baru Hindu bahkan seharusnya budaya Nyepi ini di usulkan menjadi Warisan Dunia oleh Perserikatan Bangsa-bangsa.

Ada 2,3 miliar orang di 154 negara untuk berpartisipasi dalam program Earth Hour yang membuat  berbagai bangunan ikon dunia gelap gulita selama satu jam. Ada sekita 4 juta orang di Bali yang berpartisipasi menggelapkan pulau Bali selama 24 jam dan membiarkan alam untuk kembali mensucikan dirinya sebuah budaya yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kita sejak jaman dahulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline