Lihat ke Halaman Asli

Penjahat berinisial E

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_33138" align="alignnone" width="300" caption="http://thet-shirtguys.com/catalog/images/0928071421.jpg"][/caption]

Saat manusia mulai diciptakan…

Ditawarkan kepadanya  sebuah beban yang  semua mahluk   di alam semesta tak  mampu menanggungnya.

Untuk itulah  Tuhan membuatnya begitu sempurna..

Diberikanlah Akal, Pikiran, Hati  dan Nafsu untuk mengemban Tugas yang maha berat itu.

DiberikannNya  sebagian dari sifat-sifat  Ketuhanan  karna  manusia  merupakan representasi Nya di muka bumi

Tapi  karna itu pula manusia merasa dirinya  menjadi tuhan kecil dan melupakan Sang pemberi.

Dan ia  juga telah melupakan tujuan-tujuan mulia mengapa ia  dilahirkan di muka bumi.

Padahal dibalik itu ia adalah sosok yang lemah.

Yang bergantung pada setiap tarikan nafas untuk menghirup udara kehidupan

Dan tanpa sadar Egonya bisa  menyebabkan kerusakan yang tak terbayangkan.

Terkadang menggunakan  topeng-topeng keagamaan dan  moral untuk  melampiaskan keinginan pribadi.

Mengutip ayat-ayat suci  untuk pembenaran diri.

Sungguh kepintaran  yang menyedihkan..

Karna egonya melemparkannya kepada  serendah-rendahnya mahluk dari suatu  penciptaan.

Manusia yang mengaku dirinya manusia.

Salam.

Indra putra. Kompasianer yang sedang belajar merenung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline