Oleh: Adiyatma Alfadli dan Indra Nopendri
Pada tanggal 11 maret 2020, WHO mengangkat status kedaruratan wabah penyakit COVID-19 menjadi pandemi global. Pandemi telah berdampak besar terhadap aspek kehidupan manusia di seluruh dunia. Pembatasan atau karantina wilayah yang diterapkan pada tingkat negara, provinsi, dan tingkat yang lebih kecil lainnya telah diterapkan oleh berbagai negara. Keadaan yang berubah secara mendadak ini telah banyak memberikan dampak seperti perubahan berat badan pada orang-orang yang dibatasi kegiatannya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengurangan aktivitas fisik pada orang-orang di berbagai negara karena karantina wilayah atau Lockdown. Dalam penelitian yang dilakukan di China, ditemukan bahwa terdapat rata-rata kenaikan berat badan sebesar 0.5 2.8 kg yang disebabkan oleh meningkatnya asupan makanan dan berkurangnya aktivitas fisik.
Kedua penyebab tersebut berdasarkan penelitian lainnya disebabkan oleh masalah terkait psikologis yang menghasilkan peningkatan stress, kebosanan, kecemasan, serta gangguan tidur sehingga menyebabkan meningkatkan aktivitas makan dan mengurangi aktivitas fisik yang berakhir pada risiko kenaikan berat badan.
Penelitian lain di Italia pada para pekerja dan siswa menyebutkan bahwa orang yang mengalami kenaikan berat badan sebelumnya telah mengalami gangguan tidur. Diketahui bahwa semenjak diberlakukannya lockdown telah terjadi perubahan manajemen waktu pada pekerja dan siswa dengan rentang umur 18-35 tahun.
Mereka meningkatkan penggunaan media digital dan menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tidur sehingga pada akhirnya melaporkan bahwa kualitas tidur menjadi lebih buruk Selain itu, terdapat pula penelitian yang menyebutkan bahwa lonjakan berat badan tidak hanya terjadi saat periode Lockdown.
Pada sebagian orang, lockdown dapat menyebabkan penurunan berat badan seperti halnya pada penelitian yang dilakukan di Perancis pada tahun 2020, dimana penurunan berat badan terjadi akibat keinginan untuk menjaga diet yang seimbang sebagai kompensasi penurunan aktivitas fisik yang mereka lakukan. Keinginan ini mendorong mereka untuk mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah serta menurunkan konsumsi fast food. Lockdown juga mendorong mereka untuk mencoba berolahraga dari dalam rumah sehingga membantu dalam proses penurunan berat badannya.
Satu hal yang perlu diketahui, penambahan dan penurunan berat badan yang terjadi dalam periode yang singkat selama Lockdown tidaklah baik bagi kesehatan tubuh. Maka dari itu, kita perlu mengatur pola hidup sehat dalam rangka untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan juga menjaga berat badan selama pandemi COVID-19 berlangsung. Tidak hanya berhenti disitu, pola hidup sehat harus terus berlanjut seiring berjalannya waktu.
Jadi, Bagaimana dengan berat badanmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H