Lihat ke Halaman Asli

GPS, HANURA, dan MANCHESTER CITY

Diperbarui: 14 Januari 2017   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terpilihnya Gede Pasek Suardika, SH.,MH atau yg akrab disapa GPS, seorang politisi asal Bali yg saat ini menjabat sebagai Senator mewakili Provinsi Bali di Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) sebagai Wakil Ketua Umum di Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA), menjadi sebuah prestasi yg membanggakan bagi Bali itu sendiri, karena bisa dikatakan ini merupakan kali pertama seorang politisi putra daerah asal Bali bisa mengemban jabatan yang strategis dalam suatu struktur kepengurusan partai politik yang berskala nasional, dimana hal ini sebelumnya belum pernah terjadi di partai politik manapun di Indonesia yg ada saat ini, bahkan di partai berlambang banteng yg dapat dikatakan memiliki ikatan historis yg sangat kuat dan mengakar di Bali, sampai saat ini pun belum ada kadernya yg merupakan seorang putra daerah Bali yg dapat menduduki posisi strategis di kepengurusan tingkat nasional dalam partai tersebut. 

Hal ini menjadi sangat menarik disimak karena didalam partai Hanura sendiripun sedang terjadi perombakan besar, dimana partai yg dahulu dibesut oleh sang pendiri yaitu (Purn) Jenderal Wiranto sebagai Ketua Umum dan kini lebih memilih fokus dalam tugasnya membantu Presiden sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), yang lalu digantikan oleh Oesman Sapta Odang atau yg akrab disapa OSO yg selain dikenal sebagai seorang pengusaha sukses, juga saat ini sedang menjabat sebagai seorang Senator di DPD-RI sekaligus sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI).

Di bawah nakhoda kepemimpinan OSO, partai Hanura melakukan perombakan besar-besaran dimana selain masuknya GPS juga diikuti dengan menyusul bergabungnya kurang lebih 30 anggota DPD-RI dari berbagai daerah di Indonesia, lalu ditambah para barisan loyalis eks Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, yang juga telah memberikan mandat untuk para loyalisnya baik yg tergabung dalam ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) maupun yg masih bergabung di dalam partai politik lainnya untuk segera bergabung dan all out membantu membesarkan Partai Hanura dibawah kepemimpinan OSO. Tentunya hal tersebut menambah kekuatan yg sangat besar untuk partai Hanura, karena jika dihitung dengan orat-oret diatas kertas saja, untuk para anggota DPD-RI yg bergabung tentu saja memiliki basis massa dan dukungan yg sangat besar di daerahnya masing-masing, contoh, pada saat pemilu 2014 kemarin, berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, minimal suara yg harus diperoleh untuk dapat terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) mewakili Bali ada di angka 132.887 suara, sementara minimal suara yg harus diperoleh untuk dapat terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari partai politik manapun di Bali ada di angka 54.665 suara, itu baru hasil perhitungan di Provinsi Bali, bila untuk daerah lain dengan mayoritas suara dan pemilih yg lebih padat seperti di Pulau Jawa dan Sumatra angkanya mungkin bisa 5x lebih besar bahkan bisa juga lebih. 

Bisa dibayangkan potensi yg dimiliki oleh partai Hanura dengan bergabungnya para anggota-anggota DPD-RI tersebut, yg sudah dipastikan akan maju sebagai calon legislatif dari partai Hanura pada pemilu 2019 nanti dan menambah kekuatan armada fraksi partai Hanura di DPR-RI yg saat ini memiliki 16 kursi di parlemen, belum lagi ditambah dengan bergabungnya mantan Panglima TNI lainnya yaitu (Purn) Jenderal Moeldoko yang semakin menambah kental aroma militer di partai tersebut. 

Jika diibaratkan di dalam sepakbola, gebrakan partai Hanura saat ini mirip dengan gebrakan salah satu klub sepakbola favorit saya yaitu Manchester City Football Club, dimana si Manchester Biru yg dahulu terseok2 dan hanya berkutat di papan tengah dan papan bawah di Liga Inggris, saat ini nasibnya telah berubah sepenuhnya, dimana si Manchester Biru dalam kurun waktu 10 tahun terakhir telah menjelma menjadi tim papan atas yg berhasil beberapa kali merengkuh gelar juara, baik di liga Inggris maupun piala-piala lainnya, bahkan bisa menyaingi hegemoni sang rival sekota si Manchester Merah yg kondisinya berbanding terbalik dalam beberapa tahun terakhir, dan malah terseok-seok semenjak ditinggal sang pelatih legendaris Sir Alex Ferguson. Kesuksesan Mancheser City dalam satu dekade terakhir merupakan buah manis dari perombakan besar-besaran yg sebelumnya dilakukan semenjak klub tersebut diakusisi oleh seorang Biliyuner asal Uni Emirat Arab yaitu Syekh Mansour, dimana sejak kedatangannya si Manchester Biru tak pernah absen dalam mendatangkan pemain-pemain mahal berkelas dunia seperti David Silva, Sergio Aguero, dan Raheem Sterling, ke dalam klubnya setiap musimnya.

Cita-cita dari OSO sebagai Ketua Umum Hanura yg baru untuk dapat membawa partainya kedalam peringkat tiga besar dalam pemilu 2019 mendatang sepertinya bukan isapan jempol belaka, dibuktikan dengan melakukan perombakan besar-besaran di tubuh partai tersebut seperti yg dilakukan oleh Syekh Mansour dengan mendatangkan juru taktik handal sekelas Pep Guardiola dan pemain-pemain berkelas dunia untuk bergabung dengan Manchester City. Menarik untuk disimak lebih lanjut kiprah partai Hanura dalam pemilu 2019 mendatang, apakah juga dapat menyamai kesuksesan yang diraih Manchester City? Mari kita saksikan bersama.

Salam,
Indra Mandhala Putra

 

Link berita terkait:

http://politik.rmol.co/read/2017/01/13/276175/Gabung-Hanura-Langsung-Waketum,-Gede-Pasek-Suardika-Banjir-Dukungan-Di-Medsos-

http://m.cnnindonesia.com/politik/20170112183147-32-185918/eks-demokrat-gede-pasek-suardika-jadi-wakil-ketua-umum-hanura/

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline