Lihat ke Halaman Asli

Ngemplang Pajak Secara Bijak Demi Kesejahteraan di Hari Tua ala Saya (bukan Gayus!)

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada yang lebih pasti selain kematian dan pajak. Terlebih lagi buat pegawai seperti saya. Bahkan gaji bulanan yang saya terima sudah dipotong pajak penghasilan duluan. Tukang sapu pun di kantor saya sudah memiliki NPWP, membayar pajak tiap bulannya. Tak ber-NPWP pajak kita harus dibayar 20% lebih tinggi dari yang semestinya. Setiap tahun di bulan Maret kami pegawai beramai-ramai mengisi laporan SPT. Pegawai adalah orang yang taat bayar pajak.

Bersyukurlah kita sebagai pegawai, melalui tangan dan olah karya kita lahir barang dan jasa yang beredar di pasaran. Melancarkan urat nadi perekonomian. Bermanfaat bagi khalayak dan masyarakat banyak. Dari pajak yang kita bayarkan juga jelas kontribusinya untuk kelancaran pembangunan dan administrasi bangga.

Tapi bayar pajak terlalu banyak bagi pegawai, pegawai swasta seperti kita kadang tidak selalu hal yang bijak. Terutama bila anda belum punya tabungan untuk hari tua. PNS saja yang gajinya dibayar dari pungutan pajak pegawai swasta punya pensiun di hari tuanya. Kalau kita pegawai swasta yang secara tidak langsung membayar uang pensiunnya, justeru tak punya uang pensiun di hari tuanya, tentu ini adalah hal yang lucu kalau tidak mau disebut dungu.

Saya tak mau menyalahkan pemerintah untuk faka yang aneh ini. Walau nyatanya memang sebagian besar pegawai swasta belum punya tabungan hari tuanya untuk masa pensiun nanti. Mungkin karena ketidaktahuan atau dan juga karena ketidak-sadaran.

Bahwa hidup bukan untuk hari ini. Di masa tua di saat tidak bekerja lagi, sewaktu tidak ada penghasilan lagi, kita tetap harus membiayai hidup kita nanti. Berserah diri kepada Tuhan tanpa tindakan adalah kebodohan yang nyata. Kita bisa berusaha untuk merenda hari tua kita dengan usaha yang nyata. Saya berusaha, dan ternyata Tuhan membukakan pintu untuk itu. Memberikan jalan bagi saya dan 10 teman saya untuk membuka sebuah tabungan DPLK 3 tahun yang lalu. Dan bisa merasakan bukti dari  keunggulan tabungan DPLK ini.

Bila ingin tahu detail tentang DPLK silakan baca artikel-artikel yang ada di situs ini: http://www.asosiasi-dplk.com/

Keuntungan Menabung di DPLK

1.Iuran DPLK, dalam hal ini uang yang kita tabungkan di DPLKbisa dijadikan pengurang penghasilanyang akan dikenai pajak.

Contoh : Penghasilan anda Rp 10 juta perbulan, ini berarti anda sudah termasuk kelompok yang dikenai pajak 15%, bila anda menabung Rp 1 juta perbulan di DPLK maka uang Rp 1 juta ini tidak akan dikenai pajak (ditunda pembayaran pajaknya). Jadi dengan menabung pajak 1 juta sebenarnya take home pay anda tidak akan berkurang Rp 1 juta tapi Rp 850 ribu saja. Atau dengan kata lain iuran tabungan DPLK yang Rp 1 juta itu sebenarnya Rp 150 ribu itu berasal dari pajak yang ditunda pembayarannya kepada kas negara.

Setelah masuk usia pensiun nanti waktu penarikan dananya memang akan dikenai pajak, tetapi karena pajaknya maksimum hanya 5%, berari sebenarnya pembayaran pajaknya bukan saja ditunda tapi juga dikurangi. Bahkan kalau akumulasi dana dan hasil pengembangannya di bawah Rp 50 juta kita tidak usah membayar pajaknya sama sekali.

Jadi dengan menabung di DPLK kita bisa mengemplang pembayaran pajak secara bijak, yang bahkan dianjurkan oleh undang-undang

Kalau gaji kita perbulannya sudah kena tax ratio 25% tentu kita bisa mengemplang pajak lebih tinggi lagi, bila kita menabungnya di DPLK.

2.Hasil investasi tabungan DPLK tidak dikenai pajak dan bukan objek pajak.

Seperti kita ketahui hasil investasi adalah objek pajak penghasilan final, rata-rata terkena tax ratio 20% untuk bunga tabungan ataupun dividen. Tetapi dana DPLK bila diinvestasikan ke instrument tabungan atau saham juga, hasil pengembangannya tidak dikenai pajak.

Masih banyak keuntungan menabung di DPLK lainnya seperti rendahnya biaya dan keamanan dana investasinya tetapi dua keunggulan yang signifikan saya lihat ada di 2 hal yang saya kemukakan di atas.

Mau sejahtera di hari tua sambil ngemplang bayar pajak, marilah nabung di DPLK sekarang juga.

(Cikarang, 27 Mei 2011)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline