Lihat ke Halaman Asli

Briptu Norman

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rasa penasaran telah membuat kami ingin mengetahuimu, Briptu, lewat media itu. Dan kini semakin banyak saja orangmengenalmu. Karena berita justeru memacu orang menjadi ingin lebih tahu. Tak peduli siapa pun kamu, Briptu. Meskipun hanya seorang Brimob bernama Norman. Walaupun hanya menirukan penampilan seorang Sahruk Khan. Dengan tujuan untuk menghibur seorang teman. Dan karena keisengan seorang rekan yang merekam dan menyebarkannya. Tapi dengan gaya yang sederhana dan gayaapa adanya itu, Briptu telah mampu menghibur dan menjadi buah bibir.

Sebenarnya tak ada yang istimewa, dengan penampilanmu itu, Briptu. Tapi begitulah, dunia maya sering membuat orang terkenal secara tidak disengaja. Oleh sesuatu yang sebenarnya biasa saja. Dunia maya mungkin saja berbahaya bagi Luna Maya. Tapi untukmu Briptu, ternyata justeru bisa malah jadi jalan untuk menjadi kaya. Untuk bisa terkenal biasanya orang perlu mengeluarkan biaya mahal. Tapi ternyatahanya dengan sebuah keisengan sebagai modal, orang pun tetap saja bisa terkenal dengan halal, secara instan ataupun pelan-pelan.

Modal iseng tentu tak dapat dijadikan pedoman, apalagi rumusan untuk menjadi terkenal. Karena bisa saja seseorang menirukan gaya Michael Jakson, misalnya. Lalu rekamannya disebarkan lewat media maya yang sama pun, takkan ada jaminan bisa terkenaljuga sepertimu, Briptu.Perkara hasil dan kejadian kadang masalah kemungkinan. Dari jutaan sperma lahirlah kita. Dari milyaran bintang dan galaksi, kehidupan adanya di planet bumi ini. Selain kita, ada tangan-tangan Tuhan yang bekerja secara diam-diam. Itulah yang saya yakini sebagai nasib, Briptu.

Dan nasib memang punya kesibukan dan kesunyiannya masing-masing. Briptu juga pasti tahu dan sedikit banyaknya sudah merasakan kesibukan dan kesunyian itu. Semuanya datang berpasang-pasangan. Ketika ada yang didapatkan, di sisi lain ada sesuatu yang hilang. Dan ternyata itu sering tidak gratis. Mesti dihargai dan dibeli dengan caranya tersendiri. Kadang dibayar di depan, dibayar kontan ataupun dengan ketengan bayar  di belakang. Toh akhirnya Briptu memilih untuk tetapmenjadi Brimob dan seorang Norman; agar tetap hidup normal dengan nyaman.

Teriring doaku selalu untukmu, Briptu. Semoga kita  baik-baik saja. (Indra Malela, April 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline