Lihat ke Halaman Asli

Tuhanku, Terima Kasih

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Tuhanku, terima kasih. Setelah kami letih, Alhamdulilah kami bisa kembali menghirup udara bersih di pagi ini. Atas kurnia dan KasihMu kami bisa berkumpul bersama di sini.  Untuk bekerja dan belajar. Bahu membahu berkarya, menambah ilmu, menebar manfaat. Mencari nafkah dan menjumput rezeki yang telah Engkau tanamkan di bumi ini.

Kami tahu di pagi ini burung-burung pun telah berkeliaran beterbangan mencari makan. Ikan-ikan pun di sungai  sedang berenang berkejaran. Menyegarkan badan lalu mencari pakan yang telah Engkau tebarkan. Maka  jangan jadikan kami ini orang-orang yang bernikmat dalam kemalasan, lalu merasa nyaman dalam kemiskinan dan kebodohan.

Tuhanku, tunjukkan kami jalan lurus untuk mendekatiMu. Agar senantiasa kami berada dalam lindungan dan bimbinganMu dalam menempuh  kehidupan. Kami tahu jalan lurus dan datar adalah jalan cepat dan mudah untuk menempuh sebuah jarak. Tapi jika saja kadang terlanjur kami tempuh jalan yang berkelok dan  penuh liku,  jadikan itu sarana bagi kami untuk menambah wawasan, mengenal dan mengambil hikmat dari berbagai tempat. Bila Engkau hadapkan di depan kami jalan yang terjal dan mendaki, berikan kami  kesadaran dan kekuatan untuk menempuh dan merengkuhnya. Bukan acuh lalu menjauh. Lalu jadikan semuanya itu sebagai jalan untuk mencapai ketinggian.  Bukankah keindahan pemandangan lembah hanya bisa dinikmati oleh mereka yang telah mendaki puncak gunung yang tinggi. Dan bukankah di puncak gunung  tinggi itu,  kami bisa sadarkan diri. Betapa kecilnya kami-kami ini. Betapa besar. Betapa luas. Betapa indahnya ciptaanMu, wahai Sang Kekasih. Tentu Maha Luas, Maha Indah dan Maha Besarlah, Engkau  Penciptanya.

Ya Habibi, bila nanti bisa kami atasi jalan yang mendaki ini. Jangan biarkan kami dalam ketinggian hati. Jauhkan kami dari kesombongan dan keriyaan diri. Tanamkan   kami selalu di bumi kerendahan. Bukankah dengan kerendahan hati, pengetahuan dan kebijaksanaan akan didapatkan. Seperti juga air sungai yang akan selalu mengalir ke hilir, suatu tempat yang lebih rendah dari tempat yang lainnya.

Tuhanku, kami selalu bersyukur atas nyawa yang tak pernah kami minta. Jadikan itu senantiasa sesuatu yang berharga. Karena dengan adanya, bisa kami rasakan degup kehidupan.  Bisa kami nikmati detak-detak hari yang penuh warna dan kaya nuansa. Kami tahu  hidup ini cuma satu kali, tapi  jadikanlah itu sesuatu yang berarti bagi kami.  Detik demi detik yang akan kami lalui itu, jadikan selalu waktu untuk menambah ilmu. Jam demi jam yang akan dilewati nanti, senantiasa jadikan saat-saat  untuk berbuat menebar manfaat. Mencari hikmat di jalanMu yang penuh rahmat. Akan semua cobaan yang Engkau turunkan, jadikan jalan bagi kami untuk menempa kesabaran.  Karena jika tidak, sesungguhnya tentu, kami hanya sibuk dalam kerugian.

Tuhanku,  berikan kami senantiasa kedamaian untuk menerima sesuatu yang tidak bisa kami ubah; dan keberanian untuk merubah sesuatu yang kami mampu merubahnya; berikan kami kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya. Menangkap hikmah dari setiap peristiwa, meraih ilmu dari semua kejadian yang telah Engkau takdirkan.  Menebar bekahnya kepada sesama.

Tuhanku, hanya kepadaMulah kami bersimpuh dan mengeluh. Hanya kepadaMu-lah kami berserah dan berkeluh kesah. Tuhanku, kuatkan ikatan antar diri-diri kami dengan jalinan cinta dan saling kasih. Tuhanku, biarkan  kami luruh dalam iman yang teguh, yang teduh.  Tuhanku, terima kasih, sungguh.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline