Tidak lengkap rasanya jika ke Bali belum memasukan Jimbaran sebagai destinasi wisata. Ada beragam daya tarik di Jimbaran mulai dari pantai yang indah, pasar kerajinan lokal, beach club, hingga makan seafood sambil menikmati suasana matahari tenggelam (sunset).
Ketika teman saya berkunjung ke Bali kerap mengajak dirinya berkunjung ke Jimbaran. Apalagi jika sudah seharian keliling wisata di Uluwatu dan Nusa Dua maka Jimbaran akan jadi tujuan akhir untuk santap malam di tepi pantai.
Momen berkesan saat saya mendampingi teman kantor di Bogor yang tengah berwisata ke Bali. Ia bersama dengan keluarga ke Bali cuma saat itu saya mendampingi dirinya bersama sang anak karena suami ada kegiatan. Alhasil sore hari, saya ajak mereka menikmati sunset sekaligus makan sore di Pantai Kedonganan, Jimbaran.
Kenapa memilih Kedonganan? Bagi yang suka makan hasil laut di Bali maka sudah tidak asing dengan Kedonganan. Ini karena disini terdapat pasar ikan hasil tangkapan nelayan. Suasana mirip dengan Muara Angke di Jakarta.
Setibanya di Pasar Ikan Kedonganan, kita akan disajikan pemandangan unik. Pesisir pantai akan terlihat puluhan perahu nelayan yang tersandar di bibir pantai ataupun yang terikat pada tiang. Nelayan dan warga lokal menjajakan hasil laut di pinggir pantai hingga di pasar yang letaknya +- 30 meter dari tepi pantai.
Aroma ikan tercium jelas dari sekitar pasar. Wajar karena limbah ikan ini mengeluarkan aroma khas. Beragam hasil laut dijual disini mulai Ikan, udang, cumi-cumi maupun kerang.
Bagi pembeli yang mungkin tidak nyaman dengan suasana dalam pasar yang becek, penuh sesak antara pembeli dan penjual memilih untuk mencari penjual hasil laut di luar pasar. Kelihaian menawar menjadi titik kunci agar bisa mendapatkan hasil laut dengan harga terjangkau.
Suasana Pasar Ikan Kedonganan | Sumber JPNN.com Bali
Saya ingat saat berkunjung kesini, saya dan 2 teman iuran 100 ribu per orang untuk membeli hasil laut di Pasar Kedonganan. Membeli ikan kakap 1 kg seharga 60 ribu, kerang 1 kilo dengan harga dari 20rb, Cumi sotong setengah kilo seharga 50 ribu. Sisa uang digunakan untuk biaya mengolah makanan di beberapa stand pengolahan yang ada di dekat pasar.
Disini kita bisa langsung mencicipi hasil laut yang dibeli. Cukup mendatangi warung pengolahan dan meminta untuk diolah sesuai selera. Ada beragam jenis olahan seperti di tepung, saos padang, bakar, ataupun di goreng biasa.